kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini dua faktor yang akan mempengaruhi perekonomian Indonesia tahun depan


Kamis, 12 Desember 2019 / 23:05 WIB
Ini dua faktor yang akan mempengaruhi perekonomian Indonesia tahun depan
ILUSTRASI. Perekonomian Indonesia di tahun 2020 akan di dukung oleh stabilitas sektor eksternal dan keuangan


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom PT Bank Danamon Tbk (BDMN) Wisnu Wardana memprediksikan ekonomi Indonesia di tahun depan akan tumbuh sekitar 5% dengan inflasi yang terjaga dan yang akan terlihat cukup stabil di tahun depan yaitu dari sektor eksternal dan sektor keuangan.

“Perekonomian Indonesia di tahun 2020 akan di dukung oleh stabilitas sektor eksternal yang relatif lebih kondusif, dan membuka kesempatan agar dapat fokus pada peningkatan produktivitas sumber daya manusia serta aset negara sebagai kekuatan untuk bersaing di pasar internasional,” katanya di Jakarta, Kamis (12/12).

Baca Juga: Danadipa Artha Indonesia akan menambah modal Bank BKE lewat private placement

Wisnu menilai dari sektor perbankan sendiri pada saat ini cukup aman tetapi ada beberapa indikator yang menjadi perhatian, beberapa hal yang perlu di perhatikan terutama dari sisi loan at risk-nya sudah mulai naik di tahun ini.

Kalau dari sisi pertumbuhan loan dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari ekonominya melambat, menurut Wisnu pertumbuhan pinjaman juga tidak terlalu signifikan secara likuiditas hanya 5%.

Baca Juga: Wapres: Keuangan dan ekonomi syariah bisa perkokoh ketahanan ekonomi nasional

Ekspansi industri dan konsumsi masyarakat yang tertahan ini yang dinilai Wisnu bakal meningkatkan jumlah simpanan di perbankan sehingga bakal melonggarkan Loan to Deposit Ratio (LDR).

Third party fund nya udah tumbuh lebih tinggi dari loan-nya itu suatu indikasi yang bagus. Artinya kalau misalnya Loan to Deposit Ratio (LDR) nya sudah mulai turun nanti pada saat dibutuhkan dan permintaan di masyarakat mulai meningkat, bank sudah ada dana untuk siap memberikan pinjaman. Tapi yang harus diperhatikan di tahun depan loan at risk nya yang sudah mulai naik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×