kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi Mei 2020 cuma sebesar 0,07%, ini tanggapan para ekonom


Selasa, 02 Juni 2020 / 16:49 WIB
Inflasi Mei 2020 cuma sebesar 0,07%, ini tanggapan para ekonom
ILUSTRASI. Pembeli memilih cabai merah di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Selasa (2/6/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi bulan Mei sebesar 0,07 persen atau turun tajam dibanding inflasi bulan Mei tahun 2019 yang mencapai 0,68 persen, sedangkan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Mei 2020 sebesar 0,07% mom. Menurut  Badan Pusat Statistik (BPS), pola inflasi ini tidak biasa. Pasalnya, di bulan Mei tahun ini ada perayaan Idul Fitri yang biasanya banyak permintaan dan melambungkan harga-harga. 

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, rendahnya inflasi pada bulan lalu dipengaruhi oleh wabah Covid-19 yang menyebabkan adanya pembatasan aktivitas sehingga membuat produksi melambat dan permintaan berkurang sebagai imbas dari beberapa masyarakat yang kehilangan pekerjaan. 

Baca Juga: Inflasi Mei rendah, ekonom IKS proyeksi inflasi akhir tahun di kisaran 2,7%-3%

Sependapat dengan Suhariyanto, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, inflasi yang rendah pada Mei 2020 tidak lepas dari adanya kebijakan yang diterapkan akibat Covid-19 yang menggerus daya beli masyarakat. 

Yusuf bilang, pelemahan daya beli masyarakat ini bisa disebabkan oleh masyarakat yang berkurang pendapatannya atau bahkan kehilangan sumber mata pencahariannya.

"Seperti misal mereka yang berjualan makanan, tapi tidak bisa berdagang secara optimal karena PSBB. Sementara yang kehilangan pendapatan karena mereka harus mengalami PHK," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Selasa (2/6). 

Sementara itu, Ekonom Bank Danamon Indonesia Wisnu Wardana memandang bahwa pola inflasi di bulan Idul Fitri yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya sebagai dampak dari penurunan harga barang baku. 

Baca Juga: BPS: Inflasi bulan Mei sangat rendah meski ada Idul Fitri

Dan untuk sepanjang tahun 2020 ini, Wisnu pun memprediksi bahwa inflasi akan berada di level 2,85% yoy. Ini didorong oleh rendahnya harga komoditas seiring dengan terjaganya pasokan sebagai antisipasi permintaan. 

Dengan melihat rendahnya inflasi, Yusuf dan Wisnu melihat bahwa ini bisa menjadi ruang bagi Bank Indonesia (BI) dalam kembali melanjutkan kebijakan moneter yang akomodatif untuk mendorong stimulus ekonomi. "Ini bisa mendorong BI untuk kembali menurunkan suku bunga acuannya," tandas Yusuf. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×