kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia targetkan perdagangan dengan Rusia mencapai US$ 5 miliar di 2020


Rabu, 14 November 2018 / 19:22 WIB
Indonesia targetkan perdagangan dengan Rusia mencapai US$ 5 miliar di 2020
Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Rusia Vladimir Putin


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela pertemuan ASEAN di Suntec Convention Centre, Singapura, Rabu (14/11). Peningkatan kerjasama ekonomi menjadi isu utama dalam pertemuan tersebut. Jokowi dalam pertemuan itu mengungkapkan keinginannya agar target perdagangan US$ 5 miliar kedua negara dapat tercapai pada tahun 2020 mendatang.
 

Saat ini, nilai perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2017 tercatat meningkat 14,34% atau senilai US$ 2,5 miliar.  "Saya menyambut baik kenaikan hubungan perdagangan tersebut," ujar Jokowi seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (14/11).

Untuk mewujudkan hal tersebut, sejumlah poin disampaikan Jokowi kepada Putin. Salah satunya mengenai dukungan positif bagi ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia. "Kami meminta dukungan untuk promosi dan kampanye positif bagi CPO Indonesia," kata Jokowi.

Presiden Jokowi juga mendorong pemerintah Rusia meningkatkan volume impor bagi produk-produk perikanan Indonesia. Selain itu, ekspor buah tropis asal Indonesia juga diupayakan untuk dapat ditingkatkan.

Dalam pertemuan itu, Jokowi turut menyampaikan pandangannya soal perdagangan Indonesia dengan kerjasama ekonomi kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah (EAEU). Ia mengatakan Indonesia berniat meningkatkan perdagangan dengan EAEU.

"Saya harap Rusia sebagai Ketua EAEU dapat membantu mempercepat keputusan kolektif bagi dimulainya perundingan free trade agreement (FTA) antara Indonesia dengan EAEU, utamanya untuk menanggapi prosedur pengajuan yang telah kami sampaikan sejak 2017," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×