kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia jadi pasar terbesar kedua pariwisata di Singapura


Kamis, 14 Februari 2019 / 17:37 WIB
Indonesia jadi pasar terbesar kedua pariwisata di Singapura


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menjadi pasar terbesar kedua pariwisata di Singapura dengan jumlah kunjungan wisatawan asal Indonesia pada 2018 naik 2% yaitu 3.021 juta wisatawan dibanding tahun sebelumnya.

Sedangkan devisa pariwisata Singapura dari wisatawan Indonesia sendiri pada 2018 mengalami pertumbuhan lebih besar dari kunjungan wisatawan Indonesia.

Hal tersebut berarti Indonesia menjadi penyumbang devisa pariwisata Singapura terbesar kedua setelah China yaitu sebesar S$ 2,13 miliar atau naik 8% dari 2017.

Direktur Area Singapore Tourism Board (STB) untuk Indonesia Raymond Lim menuturkan, Indonesia adalah pasar yang penting di mana meski tahun 2018 terdapat tantangan ekonomi secara global.

"Meski rupiah sempat melemah namun belanja wisatawan Indonesia masih tetap berkembang, sejalan dengan strategi kami dalam mengejar pariwisata berkualitas dan masih kuatnya daya tarik Singapura sebagai daya tarik perjalanan luar negeri warga Indonesia," terang Raymond dalam acara Year-In-Review Media & Trade Gathering STB di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski Jakarta pada Kamis (14/2).

Kunjungan wisatawan Indonesia yang menaiki kapal pesiar baik memulai maupun mengakhiri perjalanan di Singapura pun juga mengalami kenaikan sebesar 69% dari tahun sebelumnya.

Kenaikan disebut terjadi pada segmen kapal pesiar rekresiasi dan kelompok korporate yang mengadakan pertemuan dan program perjalanan insentif.

Guna menarik lebih banyak lagi turis asal Indonesia, Singapura semakin giat memasarkan diri sebagai negara tujuan wisata yang ramah muslim.

Hasilnya, Singapura empat kali berturut dinobatkan sebagai tujuan wisata ramah muslim diantara negara non muslim lainnya menurut Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index.

"Indonesia dengan jumlah muslim yang besar itu merupakan potensi besar untuk menarik wisatawan muslim dari Indonesia," tutur Raymond.

Misalnya saja dijelaskan Raymond bahwa di Changi Airport terdapat food court di Terminal 3 yang nantinya akan difokuskan untuk makanan halal.

"Terbaru akan ada halal food court di Changi, di Terminal 3, Terminal M, Januari 2019 ini sudah buka tapi sertifikasinya belum dibentuk, rencana semua makanan halal disana," tambah Raymond.

Selain itu terdapat 3.000 lebih restoran dengan sertifikat halal di Singapura yang mudah ditemukan. "Contohnya roti lapis Subway itu halal, di Universal Studio ada banyak makanan halal juga, Genting Dream Kapal Pesiar juga moslem friendly," tambah Raymond.

Perihal tempat ibadah bagi pelancong muslim sendiri memanglah tak bisa disamakan dengan Indonesia yang notabennya negara dengan jumlah muslim yang besar di mana tempat ibadahnya dapat ditemukan di mana saja. Raymond memberikan contoh jika di Indonesia restoran kecil menyediakan tempat beribadah bagi muslim sedangkan di Singapura sendiri tidak semuanya.

"Singapura populasi muslim kecil, tidak bisa disamakan dengan Indonesia, jauh berbeda tidak sama dengan Indonesia yang ada banyak masjid. Misalnya saja tidak semua restoran ada tempat sholat, restoran kecil tentunya tidak ada berbeda dengan restoran di Indonesia," jelas Raymon.

Namun Singapura disebut masih menjadi negara tujuan wisata yang ramah dengan muslim. Secara fasilitas antara pelancong muslim dan non muslim di Singapura hanya berbeda dari segi makanan dan tempat ibadah, selebihnya seperti destinasi wisata sama.

Alasan warga Indonesia memilih berkunjung ke negara yang memiliki ikon patung Merlion tersebut beragam. Mulai dari para pelancong yang datang untuk sekadar melihat konser maupun pameran seni, hingga mereka yang ingin rehat dari rutinitas di Indonesia yang padat.

"Biasanya untuk bertemu keluarga, ramah anak-anak dan keluarga, berobat, keluar dari kepenatan di Indonesia karena Singapura lebih teratur dan juga ramah bagi pelancong muslim. Singapura juga banyak terkoneksi dengan negara lain lokasi yang strategis jadi banyak bermalam 1-2 hari," tambah Raymond.

Selain Indonesia terdapat empat negara lain yang menjadi pasar besar pariwisata Singapura dilihat dari tingkat kunjungan wisatawan selama 2018. Posisi pertama ditempati China dengan 3,24 juta wisatawan naik 6% dari 2017, posisi ketiga India dengan 1,44 juta wisatawan naik 13%, ke empat Malaysia 1,25 juta wisatawan atau naik 7% dan Australia 1,11 juta wisatawan naik 2% dari tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×