kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia-Bulgaria teken kerjasama perdagangan


Selasa, 17 September 2019 / 17:38 WIB
Indonesia-Bulgaria teken kerjasama perdagangan
ILUSTRASI. Kerjasama World Logistics Council dan KADIN


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menandatangani nota kesepahaman dengan Bulgarian Chamber of Commerce and Industry (BCCI) atau Kadin Bulgaria untuk mendongkrak kinerja perdagangan dengan membuka akses pasar terhadap negara-negara Eropa Timur dan Balkan.

“Selama ini kita hanya fokus bermitra dengan pasar-pasar konvensional seperti Eropa Barat dan Amerika, padahal ada negara-negara lain yang sebenarnya sangat potensial, seperti Eropa Timur dan negara-negara Balkan khususnya yang mana sangat terbuka terhadap Indonesia,” ungkap Ketua Komite Bilateral Kadin untuk negara-negara Eropa Timur Alexander Yahya Datuk dalam keterangan pers, Selasa (17/9).

Baca Juga: Berdikari bertemu delegasi perdagangan India bahas impor daging

Dia mengatakan, dengan upaya tersebut KADIN melakukan sebuah preseden untuk membuka jalan bagi pelaku usaha kedua negara, serta siap memfasilitasi adanya kegiatan bisnis ke depannya.

Nota kesepahaman yang ditandatangani Ketua Komite Tetap Eropa Kadin Indonesia, Tony Wenas dan Presiden BCCI (Kadin Bulgaria), Tsvetan Simeonov disaksikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dan Menteri Ekonomi Bulgaria, Emil Karanikolov.

Berdasarkan pada data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, pada 2018 total perdagangan antara Indonesia dan Bulgaria mencapai US$ 497 juta dengan komposisi US$ 438 juta ekspor dan US$ 68 juta impor.

Angka ini dinilai cukup signifikan jika dibandingkan tahun sebelumnya dimana total perdagangan tercatat sebesar US$ 115 juta dengan komposisi sebesar US$ 58 juta ekspor dan US$ 57 juta impor.

Baca Juga: Begini strategi pemerintah menggenjot penerimaan pajak via ekonomi digital

“Dari sisi pelaku usaha Indonesia, sangat siap untuk tidak hanya meningkatkan perdagangan dengan Bulgaria dan mengundang Bulgaria untuk investasi di Indonesia tetapi juga Indonesia untuk dapat berinvestasi ke Bulgaria sehingga terjalin hubungan erat dan bersifat dua arah”, Kata Tony Wenas.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan setelah pihaknya berdiskusi dengan pemerintah Bulgaria, sedikitnya ada 3 hal utama yang harus disinergikan untuk meningkatkan hubungan antar kedua negara yaitu infrastruktur, politik dan diplomasi, peran serta pelaku usaha, dan fasilitas akses berupa visa.

Lebih lanjut Retno juga menyebutkan bahwa baik Indonesia dan Bulgaria telah sepakat untuk mengadakan Joint Economic Commission untuk membahas dan menindaklanjuti ketiga isu tersebut dengan mengundang pelaku usaha untuk dapat berperan aktif.

Hal tersebut disambut baik oleh Menteri Ekonomi Bulgaria dengan mengatakan bahwa Indonesia merupakan mitra yang sangat penting bagi Bulgaria dan ada banyak area kerjasama yang dapat ditingkatkan dan untuk itu diperlukan suatu langkah yang nyata dan terarah agar tujuan bersama dapat dicapai.

Dalam sambutannya, Presiden BCCI juga menyebutkan bahwa Indonesia dan Bulgaria sebenarnya sudah memiliki hubungan yang sangat lama dan sudah saatnya ditingkatkan lebih jauh.

Baca Juga: Pergerakan pasar keuangan Indonesia masih bertumpu pada sentimen eksternal

Selain di Sofia, Kadin Indonesia juga akan melakukan misi bisnis ke negara lainnya dengan tujuan yang sama, meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan negara lainnya, diantaranya Turki (13/9), Yunani (17/9), Serbia (18/9), Rumania (20/9).

Lalu negara Eropa Barat yakni Belanda dan Slovakia (23/9), Polandia (25/9), Swiss (25-27/9), Jerman (30/9), Italia (2/10), Inggris (1-3/10), Belgia (4/10) dan Perancis (7/10). Selain misi bisnis ke Eropa ini, pada saat yang bersamaan KADIN juga akan mengadakan misi bisnis ke Amerika Serikat yang dimulai pada 21 September hingga 9 Oktober 2019.

Sebelumnya, pada 13 September lalu, Kadin juga telah melakukan forum bisnis di Istanbul dengan dihadiri oleh 65 pengusaha baik dari Indonesia maupun Turki.

Sebagai hasilnya, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan, konstruksi, energi, dan makanan.

Baca Juga: Ekonomi loyo, pengembang di China memangkas harga jual properti

Dalam kunjungan tersebut, KADIN juga secara spesifik bertemu dengan Asosiasi Margarin guna membahas peningkatan ekspor produk turunan kelapa sawit dari Indonesia ke Turki, melakukan kunjungan ke salah satu importir kopi terbesar di Turki, dan juga perusahaan pengolahan makanan dari hasil produk laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×