kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia bisa jadi pusat outsourcing dunia, jika...


Rabu, 13 Maret 2019 / 23:59 WIB
Indonesia bisa jadi pusat outsourcing dunia, jika...


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Outsourcing atau sistem alih daya yang sering dipandang sebelah mata oleh para pencari kerja, tapi nyatanya tak demikian sebenarnya. Bahkan melalui outsourcing dimungkinkan Indonesia dapat menambah pendapatan negara.

Mantan Ketua Umum Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia Greg Chen menjelaskan, jika regulasi diperbaiki dan semua masyarakat mematuhi regulasi tersebut maka tak menutup kemungkinan akan membuat Indonesia menjadi pusat outsourcing di dunia. Oleh karena itu langkah awal adalah memperbaiki atau merevisi Undang-Undang (UU) No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Dijelaskan oleh Greg bahwa sistem alih daya atau outsourcing juga berpotensi menjadi salah satu komponen ekspor Indonesia selain barang.

“Presiden mencari apa yang bisa diekspor, fokusnya selama ini barang, sebenarnya kita bisa ekspor jasa juga,” terang Greg dalam Diskusi Kongkow Bisnis Live On The Spot PAS FM pada Rabu (13/3).

Hal tersebut berkaca dari dua negara yaitu India dan Filipina yang saat ini sukses menjadi tujuan outsourcing bagi perusahaan - perusahaan di Amerika Serikat. Terlebih jika ditelisik Indonesia memiliki banyak jenis perusahaan alih daya, mulai dari contact center, customer service, payroll, HR outsourcing, recruitment outsourcing, hingga cleaning service outsourcing.

“Kita punya banyak perusahaan alih daya, namun cuma kita masih fokus di Indonesia dan bayangkan jika UU direvisi dan memang revisi itu bagus dan produktif kami yakin jadi sumber omzet negara, bukan hanya manufaktur tapi jasa juga,” sambung Greg.

Sayangnya kondisi saat ini belumlah mendukung dari potensi yang ada tersebut. Regulasi yang belum mendukung, kemudian korupsi yang masih terjadi, infrastruktur belum tercukupi disebut Greg masih jadi kendala dalam melancarkan potensi outsourcing sebagai ekspor jasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×