kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Agustus, APBN 2018 defisit Rp 150 triliun


Senin, 10 September 2018 / 14:12 WIB
Hingga Agustus, APBN 2018 defisit Rp 150 triliun
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 defisit sebesar Rp 150 triliun hingga 31 Agustus 2018. Defisit anggaran ini lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu tang sebesar Rp 220 triliun.

Defisit anggaran yang lebih baik tersebut lantaran pendapatan negara hingga akhir bulan lalu mampu tumbuh 18,4% secara tahunan menjadi sebesar Rp 1.152,7 triliun. Realisasi pendapatan negara  ini setara 60,68% dari target dalam APBN 2018 yang sebesar Rp 1.894,7 triliun.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS adalah salah satu penyebab meningkatnya pendapatan negara. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, rata-rata kurs rupiah sejak awal tahun ini hingga 7 September 2018 mencapai Rp 13.977 per dollar AS, di atas asumsi makro dalam APBN 2018 yang sebesar Rp 13.400 per dollar AS.

Di sisi lain, realisasi belanja negara hingga akhir bulan lalu hanya tumbuh 8,8% (yoy). Pertumbuhan belanja negara ini  lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 5,6% (yoy).

"Jadi belanja negara cukup tinggi, tapi penerimaan negara tumbuhnya juga lebih tinggi," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Senin (10/9).

Selain itu, keseimbangan primer atau primary balance di akhir bulan lalu mulai mencatatkan surplus Rp 11,5 triliun, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang defisit Rp 84 triliun.

Keseimbangan primer yang surplus itu mengartikan pemerintah membayar bunga utang dengan menggunakan pendapatan negara. "Primary balance kita juga sangat rendah, surplus bahkan hingga Rp 11,5 triliun," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×