kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hari kedua di Bandung, Presiden Jokowi blusukan ke Pasar Cihaurgeulis


Minggu, 11 November 2018 / 13:37 WIB
ILUSTRASI.


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih dalam rangka kunjungan kerja di Bandung, di hari kedua, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk blusukan ke Pasar Cihaurgeulis.

Berdasarkan informasi dari Biro Pers Kepresidenan, Jokowi mengawali kegiatan di pasar di pasar tersebut pada pukul 07.30 WIB. Memasuki pasar, Presiden langsung berinteraksi dengan para pedagang,

Tak hanya itu, ia juga membeli beberapa jenis sayuran seperti ubi, kangkung, dan bayam. Presiden mengutarakan, mengapa dirinya kerap blusukan ke pasar-pasar beberapa waktu belakangan ini.

Seperti sebelumnya di Pasar Bogor pada 30 Oktober 2018 dan di Pasar Anyar, Kota Tangerang pada 4 November 2018 lalu. Alasannya, ia ingin membandingkan harga komoditas di tiga kota yang berbeda yang mayoritas harganya sama.

"Ya saya membandingkan pasar di Tangerang, pasar di Bogor, pasar di Bandung. Harga semuanya sama," kata Presiden di area Car Free Day (CFD) Dago, seusai blusukan, Minggu (11/11).

Berdasarkan pantauan Presiden di Pasar Cihaurgeulis, 1 ikat kangkung harganya sama dengan harga di Pasar Bogor, yakni Rp 2.000. Lalu, 1 ikat daun singkong di Pasar Cihaurgeulis harganya sama dengan di Pasar Anyar dan Pasar Bogor, yakni Rp 2.000.

“Kemudian telur juga sama harganya. Dulu Rp 28.000 (per kilogram), sekarang turun sampai Rp 20.000 - Rp 22.000 (per kilogram). Daging (ayam), nah ini daging naik sedikit. Tadinya Rp 28.000 - Rp 30.000, sekarang Rp 33.000 - Rp 35.000. Kalau beras harganya stabil,” sambungnya.

Sementara untuk komoditas lain seperti cabai terpantau stabil di kisaran Rp 40.000-an, meski dulu sempat berada di kisaran Rp80 ribuan. Ia mengatakan tugas pemerintah adalah menjaga keseimbangan harga antara produsen dan konsumen.

"Memang tidak bisa kita menghendaki harga cabai sampai Rp 10.000, harga bawang sampai Rp 5.000, petaninya yang kasihan. Artinya pemerintah menjaga keseimbangan agar harga pada posisi normal, wajar petaninya senang, sebagai produsen. Konsumennya masyarakat senang karena harganya tidak fluktuatif," ujarnya.

Presiden pun mengapresiasi pemerintah kota yang telah berupaya untuk membenahi pasar tradisional yang tadinya becek dan bau menjadi pasar yang tertata dan bersih. Ia pun berharap semua pasar tradisional bisa seperti itu.

"Pasar yang rapi, manajemennya baik, tidak bau. Saya kira semua pasar tradisional arahnya ke sana. Saat ini ada 2.500 pasar yang sudah kita bangun, itu di kota dan kabupaten. Tapi pasar desa juga lebih dari 5.000 yang kita bangun," ungkapnya.

Setelah sekira 20 menit blusukan di pasar, Presiden kemudian menuju ke kawasan Dago untuk mengikuti Car Free Day (CFD). Di sini, Presiden pun kembali menjadi sasaran masyarakat yang hadir untuk berjabat tangan dan berswafoto.

Dalam blusukan kali ini, Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×