kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga bahan pangan masih bertahan tinggi pasca Lebaran


Minggu, 09 Juni 2019 / 14:45 WIB
Harga bahan pangan masih bertahan tinggi pasca Lebaran


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Usai perayaan Lebaran, harga sejumlah bahan pangan seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, daging ayam, hingga telur ayam masih cukup tinggi.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), per 7 Juni, harga bawang putih berkisar Rp 44.900 per kilogram (kg), meningkat dari 4 Juni yang sebesar Rp 42.550 per kg dan dari 31 Mei yang sebesar 41.500 per kg.

Meski begitu, harga bawang putih memang mengalami penurunan dari bulan sebelumnya, dimana harga bawang putih pada Mei pernah melebihi Rp 60.000 per kg.

Harga bawang merah mencapai Rp 42.550 per kg, meningkat dari 4 Juni yang sebesar Rp 42.500 per kg dan akhir Mei yang sebesar 41.500 per kg. Harga cabai merah pun masih berkisar Rp 56.650 per kg, menurun dari 4 Juni yang sebesar 63.500 per kg, meski meningkat dari tanggal 31 Mei yang sebesar 44.000 per kg.

Sementara itu, harga daging ayam ras hingga 7 Juni sudah mencapai 39.050 meningkat dari 4 Juni yang tercatat sebesar 38.650 per kg. Sementara harga telur ayam ras mencapai 27.650 per kg meningkat dari 4 Juni yang sebesar Rp 25.650 per kg.

Berbeda dengan beberapa komoditas pangan di atas, harga pangan seperti beras masih stabil, dimana harga beras per 7 Juni mencapai 11.200 per kg, menurun dari 4 Juni yang sebesar 11.650 per kg, dan dari awal Mei yang sebesar 11.700 per kg. Harga daging sapi pun menurun menjadi Rp 117.500 per kg, setelah sebelumnya sempat mencapai Rp 126.400 per kg.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) Ngadiran menilai, harga bahan-bahan pangan sebelum lLebaran dan setelah Lebaran memang masih cenderung tinggi. Menurutnya, harga bahan pangan yang tinggi ini dikarenakan tidak adanya upaya dan keseriusan pemerintah bagi masyarakat kecil.

Menurutnya, hal tersebut terbukti dari banyaknya impor bahan pangan yang dilakukan, tetapi harga tak kunjung turun. "Janjinya tidak bisa dipenuhi. tujuan impor kan supaya harganya terkendali, nyatanya impor banyak, harganya tetap tinggi," ujar Ngadiran kepada Kontan.co.id, Minggu (9/6).

Menurut Ngadiran, seharusnya harga bahan pangan akan mulai mengalami penurunan pada 2 minggu setelah lebaran. Dia pun berpendapat, harga bahan pangan ini pun sangat berhubungan dengan daya beli masyarakat.

Dia mengatakan, bila masyarakat melakukan pembelian lebih sedikit dibandingkan saat Lebaran, maka harga pangan pun akan turun dengan sendirinya. "Kalau tidak ada perubahan harga atau stabilitas harga yang wajar, berarti ada permainan," tambah Ngadiran.

Di sisi lain, Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahja Widayanti berharap harga berbagai komoditas pangan yang masih tinggi akan segera turun dalam 1 minggu ke depan didorong oleh pulihnya aktivitas pasar.

"Harapan saya dalam 1 minggu ini harga sudah turun. Pasca lebaran banyak pedagang yang mudik, jadi aktivitas pasar belum sepenuhnya pulih," tutur Tjahja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×