kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi perdagangan bebas, BSN perbaharui 1.570 SNI


Rabu, 03 November 2010 / 14:50 WIB
Hadapi perdagangan bebas, BSN perbaharui 1.570 SNI
ILUSTRASI. Sony menggelontorkan dana sekitar US$ 2 miliar


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Badan Standardisasi Nasional (BSN) akan memperbaharui 1.570 Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam waktu dekat. Pembaharuan SNI ini untuk mengantisipasi perdagangan bebas China ASEAN Free Trade Area (CAFTA).

Pembaharuan SNI ini bertujuan agar produk-produk Indonesia tidak kalah bersaing dengan barang impor dari China. Ribuan SNI tersebut berasal dari 11 sektor penting yang masuk dalam CAFTA.

Perinciannya, dari sektor industri baja ada 141 SNI, alumunium 49 SNI, elektronika dan kelistrikan 159 SNI, petrokimia 108 SNI, mesin dan perkakas 156 SNI, serta hasil pertanian 121 SNI. Kemudian, dari industri makanan dan minuman 440 SNI, tekstil dan produk tekstil 266 SNI, alas kaki 47 SNI, mainan anak 4 SNI, dan industri plastik 79 SNI.

Kepala BSN Bambang Setiadi bilang, pembuatan SNI sudah mengacu pada standar internasional. Hanya, dia mengatakan bahwa SNI tersebut sudah dibuat lama. "Makanya, perlu penyesuaian lagi," terang Bambang, dalam seminar pendidikan standardisasi, Rabu (3/11).

Selain itu, SNItersebut perlu disosialisasikan lagi. Sebab, masih banyak perusahaan yang belum menerapkan SNI itu. "Konsumen juga harus diedukasi lagi, agar sadar pentingnya SNI," terang Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×