kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gubernur BI: Rupiah menguat bukti fundamental ekonomi Indonesia membaik


Jumat, 10 Januari 2020 / 17:29 WIB
Gubernur BI: Rupiah menguat bukti fundamental ekonomi Indonesia membaik
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut penguatan rupiah menunjukkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia membaik.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat di akhir pekan ini, Jumat (10/1). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menguat 0,35% ke Rp 13.812 dolar AS.

Di pasar spot, rupiah juga menguat 0,6% ke Rp 13.771 per dolar AS. "Bahkan sempat di bawah Rp 13.800 atau lebih tepatnya Rp 13.750," terang Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (10/1).

Baca Juga: Makin perkasa, rupiah ditutup menguat ke Rp 13.772 per dolar AS pada hari ini

Perry menambahkan penguatan rupiah ini menunjukkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia membaik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi membaik ke kisaran 5,1% - 5,5% serta inflasi yang rendah di level 3% plus minus 1%.

Penguatan rupiah ini juga sejalan dengan current account deficit (CAD) yang terjaga di kisaran 2,5% - 3% PDB serta cadangan devisa Indonesia yang membesar.

Menurut BI, penguatan rupiah ini juga sebagai cerminan dari mekanisme pasar yang baik, yaitu pasokan valuta asing (valas) yang lebih tinggi dari sisi permintaan. Pasokan valas tersebut berasal dari para eksportir yang menjual devisa, serta aliran masuk pasokan valas.

Baca Juga: Rupiah berada di Rp 13.851, terkuat sejak April 2018

Kata Perry, menguatnya rupiah ini juga sebagai bukti keberhasilan kebijakan pemerintah dan BI dalam menjaga stabilitas rupiah. Ke depan, BI akan tetap mengawal rupiah sehingga rupiah bisa stabil sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×