kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,22   -11,30   -1.21%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dinilai tidak terpengaruh Ijtima Ulama II


Selasa, 18 September 2018 / 15:20 WIB
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dinilai tidak terpengaruh Ijtima Ulama II
ILUSTRASI. FORMASI TIM PEMENANGAN JOKOWI-MARUF AMIN


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo dan Ma’ruf Amin dinilai tidak akan terpengaruh oleh rekomendasi Ijtima Ulama II yang mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Alasannya, sebagian besar rakyat Indonesia masih mendukung penuh pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf yang justru DINILAI sangat islami. Hal ini disampaikan oleh Ketua Progres 98, Faizal Assegaf. 

Menurut Faizal, jika ada seribu kali Ijtima Ulama atau Ijtima Ulama berjilid-jilid, hasilnya tidak akan mempengaruhi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf. "Percuma, buang-buang energi saja. Sebagian besar rakyat sudah telanjur mencintai Jokowi dan Kyai Maruf Amin. Ini tidak tergoyahkan bahkan oleh apa yang disebut Ijtima Ulama sekalipun," ujarnya, Senin (17/9).

Faizal bilang, dari sisi karakter maupun keilmuannya, ulama memiliki kelebihan. Ulama dinilai berakhlak mulia, menjadi panutan umat, memiliki sikap alim dan bijak dalam bertindak. Bukan karena kepentingan politik sesaat atau menjadikan politik sebagai komoditas.

"Publik tahulah dan sudah menjadi rahasia umum, bahwa di belakang Ijtima Ulama II yang mendukung Prabowo-Sandiaga ada GNPF dan sejumlah tokoh 212. Nah, di dalam tubuh 212 itu sendiri ada orang-orang yang terlibat penggelapan dana umat dan kasus korupsi lainnya," tegasnya. 

Faizal pun mempertanyakan, ulama yang punya rekam jejak seperti itu apakah punya legitimasi untuk mengajak umat mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga? Pasalnya, kata dia, sikap yang mereka lakukan sejatinya justru malah menyiram luka di hati umat. 

Untuk itu, menurut Faizal, wajar jika rakyat saat ini semakin percaya kepada pasangan Jokowi-Maruf yang bakal melanjutkan kepemimpinan di dua periode berikutnyaa. Ini jelas, karena hasil kerja Jokowi itu dinilai nyata dan bermaslahat untuk kepentingan umat. 

Soal bela ulamanya GNPF yang sudah merekomendasikan Ijtima Ulama II, Prabowo mesti belajar dari Jokowi yang cara berpolitiknya sangat konkret. Yakni, menjadikan Ma’ruf Amin yang Ketua Umum MUI sebagai cawapres.

Dengan cara menjadikan Kyai Ma’ruf Amin sebagai cawapresnya, Jokowi pun membuat terobosan paling bersejarah, yaitu mengangkat marwah ulama dan umat secara tulus. 

"Pancaran ahlak Pak Jokowi dan Maruf Amin mewakili aspirasi ulama dan umat, itu jelas dan konkret. Kedua sosok pemimpin tersebut representasi nilai-nilai religi dan dicintai seluruh umat beragama. Mereka berdua meraih legitimasi politik karena sikap santun, kerja keras dan penuh cinta kasih kepada rakyat tanpa diskriminasi," tandas Faizal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×