kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspektasi kenaikan FFR sejak tiga bulan terakhir


Rabu, 13 Desember 2017 / 22:12 WIB
Ekspektasi kenaikan FFR sejak tiga bulan terakhir


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren nilai tukar rupiah pada tahun depan diperkirakan bisa stabil. Meskipun pada pertemuan kebijakan yang berakhir Rabu (13/12) waktu setempat (Kamis dini hari WIB), The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.

Peneliti LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Febrio N Kacaribu mengatakan, tentang kenaikan Fed Funds Rate, ekspektasi pasar sudah terbentuk sejak sekitar tiga bulan sebelum FOMC meeting pada Desember ini. Dengan demikian, bahaya yang akan dihadapi Indonesia pasca kenaikan bunga the Fed tak terlalu besar.

Tahun depan sendiri, Febrio mengatakan nilai tukar rupiah sebagian besar ditentukan oleh arus modal portofolio. Namun, dalam jangka menengah, Balance of Payment menunjukkan tren yang menjanjikan.

“BI sudah cukup ready. Cadangan devisa sudah cukup tinggi di US$ 126 miliar,” katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (13/12).

Menurut Febrio, pada tahun depan, rupiah mampu bergerak pada kisaran Rp 13.300-13.500 per dollar Amerika Serikat (AS). Adapun menurutnya, soal stabilitas suku bunga jangka panjang, arus masuk modal ke obligasi rupiah masih cukup menjanjikan.

“Outflow September-Oktober sedikit menaikkan suku bunga jangka panjang. Dengan tren menurunnya Credit Default Swap (CDS) dan anggaran yang kredibel, yield SUN tenor 10 tahun bisa tetap di bawah 7% dengan tren menurun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×