kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Perbaikan keseimbangan primer terhambat siklus ekonomi yang melemah


Senin, 13 Januari 2020 / 22:04 WIB
Ekonom: Perbaikan keseimbangan primer terhambat siklus ekonomi yang melemah
ILUSTRASI. Suasana di terminal petikemas pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (20/8). Ekonom menilai perbaikan keseimbangan primer terhambat siklus ekonomi yang melemah. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/08/2018


Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keseimbangan primer kembali mengalami pelebaran defisit pada APBN 2019 lalu. Padahal pemerintah menargetkan keseimbangan primer positif alias surplus dalam jangka lima tahun ke depan. 

Kementerian Keuangan  melaporkan realisasi sementara keseimbangan primer APBN 2019 tercatat mengalami defisit sebesar Rp 77,5 triliun. Realisasi tersebut jauh lebih besar dari yang awalnya ditargetkan pemerintah yaitu hanya defisit Rp 20,1 triliun.

Baca Juga: Otot rupiah paling kuat di Asia, berikut penjelasan dua ekonomi ini

Selain itu, realisasi defisit keseimbangan primer tahun lalu juga melonjak 574,5% dari defisit keseimbangan primer pada tahun 2018 yang hanya Rp 11,5 triliun. Padahal, defisit keseimbangan primer tahun 2018 tersebut telah menjadi yang terkecil sejak tahun 2012. 

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, realisasi keseimbangan primer APBN sejatinya telah mengalami perbaikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu terlihat dari besaran defisit yang semakin mengecil dari tahun ke tahun. 

Tahun 2015, defisit keseimbangan primer masih sebesar -1,24% dari PDB. Defisit konsisten menurun hingga level terendah yaitu -0,08% dari PDB pada 2018.

“Tapi tahun lalu pemerintah dihadapkan pada pilihan yang cukup sulit di tengah perlambatan siklus ekonomi, di mana penerimaan tertekan tetapi belanja juga harus tetap dipertahankan sehingga konsekuensinya anggaran mengalami pelebaran defisit dan penarikan utang bertambah besar,” tutur Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (13/1). 

Baca Juga: Draf Omnibus Law perpajakan sudah di meja Jokowi

Kendati keseimbangan primer anggaran dinilai Josua masih sesuai dengan arah perbaikan, ia memprediksi neraca primer masih akan mengalami defisit di tahun ini. 




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×