kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Indef perkirakan The Fed masih akan menahan suku bunga


Minggu, 07 April 2019 / 15:42 WIB
Ekonom Indef perkirakan The Fed masih akan menahan suku bunga


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mendesak The Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga lantaran melambatnya pertumbuhan ekonomi AS.

Meski The Fed mendapat desakan dari Trump, tetapi Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira berpendapat The Fed masih akan mempertahankan suku bunganya sepanjang 2019.

"Sejak 2018 juga sudah banyak tekanan untuk menurunkan suku bunga The Fed, tetapi tetap tidak bisa. Jadi dalam konteks seperti itu, mau ditekan bagaimana pun juga, sepertinya jerome powell tetap bersikukuh semua keputusan berdasarkan data," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (7/4).

Bhima pun berpendapat, The Fed juga akan melihat posisi bank sentral negara lain khususnya European Central Bank (ECB) atau bank sentral Eropa, bank of Japan, juga bank of Canada. Bhima pun melihat, bank-bank sentral tersebut masih cenderung menahan suku bunga acuannya.

Bila The Fed memilih untuk menurunkan suku bunga acuannya tahun ini, Bank Indonesia pun diperkirakan akan turut mengikuti langkah The Fed. Apalagi, menurut Bhima suku bunga yang tinggi akan turut menghambat dunia usaha.

Adanya penurunan suku bunga tentu diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Penurunan suku bunga akan cukup bagus bagi sektor riil karena bunga yang terlalu mahal membuat bunga kredit mahal," tutur Bhima.

Namun, Bhima pun mengatakan BI belum akan menurunkan suku bunga bila The Fed masih memutuskan mempertahankan suku bunga acuannya saat ini. "Kalau dihold dalam waktu yang cukup panjang, maka bunga acuan BI tidak mungkin bisa diturunkan. Khawatir dana asingnya keluar. Jadi semuanya masih cendrung wait and see," tandas Bhima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×