kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Core: Selain Fitch, lembaga rating lain akan pertahankan peringkat Indonesia


Jumat, 15 Maret 2019 / 16:37 WIB
Ekonom Core: Selain Fitch, lembaga rating lain akan pertahankan peringkat Indonesia


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengafirmasi peringkat sovereign credit rating Indonesia pada level BBB/outlook stabil (Investment Grade) pada 14 Maret 2019. Ekonom memprediksi akan ada lembaga rating lain yang menyematkan rating serupa kepada Indonesia.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam mengatakan, selain Fitch, lembaga pemeringkat asing masih akan menetapkan Indonesia pada level investment grade.

"Saya kira lembaga rating lain akan memberikan penilaian yang sama, yaitu mempertahankan rating indonesia masih di level investment grade," tutur Pieter kepada Kontan.co.id, Jumat (15/3).

Menurutnya, terdapat berbagai faktor yang menjadi pertimbangan mengapa lembaga pemeringkat mengukuhkan peringkat suatru negara. Namun, dia berpendapat lembaga pemeringkat masih melihat Indonesia dalam kondisi yang sangat baik.

Beberapa indikator tersebut di antaranya pertumbuhan ekonomi, inflasi, kesehatan fiskal dan utama lagi adalah potensi Indonesia ke depan," tutur Pieter.

Sementara, dalam keterangan tertulis Fitch, faktor kunci yang mendukung peringkat Indonesia adalah prospek pertumbuhan ekonomi yang baik dan beban utang pemerintah yang relatif rendah meski adanya tantangan masih kuatnya ketergantungan terhadap sumber pembiayaan eksternal, penerimaan pemerintah yang rendah, serta indikator struktural lainnya yang masih di bawah negara peers.

Lebih lanjut Fitch mengatakan, Indonesia memiliki prospek pertumbuhan ekonomi yang terus menunjukkan penguatan dibandingkan dengan negara peers, meski PDB Indonesia tahun ini masih diperkirakan melambat menjadi 5% dari tahun sebelumnya 5,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×