kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom CORE proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 melambat 0,1%


Selasa, 04 Februari 2020 / 19:11 WIB
Ekonom CORE proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 melambat 0,1%
ILUSTRASI. Pengunjung mengantri untuk dapat memasuki super store official Asian Games di komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (24/08).Ekonom CORE proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 melambat 0,1%.


Reporter: Umar Tusin | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal meramalkan pertumbuhan ekonomi selama 2019 sekitar 5% - 5,05%. Menurutnya ada sedikit perlambatan 0,1% dari tahun 2018 yang sebesar 5,17%.

Menurut Faisal ada sedikit perlambatan di konsumsi rumah tangga dan investasi. Perlambatan ini disebabkan konsumsi rumah tangga yang stagnan dan pemilu yang sedikit membuat investasi melambat.

Baca Juga: Sejumlah ekonom prediksi pertumbuhan ekonomi 2019 tak capai target pemerintah

Faisal memprediksi pertumbuhan konsumsi rumah tangga selama 2019 sebesar 5% dan investasi dikisaran 4% - 5%. Selain itu, Fasial juga memprediksi pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,6%.

Sementara, pertumbuhan belanja pemerintah lebih baik dan kinerja ekspor impor sedikit membaik karena defisit perdagangannya mengecil. Faisal memprediksi pertumbuhan ekspor -1,2% dan impor sebesar -7,2%. Sedangkan pertumbuhan belanja pemerintah diprediksi sebesar 4,1%.

“Sebenarnya tidak sehat karena penyempitan defisit disebabkan bukan karena ekspor yang meningkat, tetapi menurunnya impor lebih tajam daripada penurunan ekspor,” ujar Faisal saat dihubungi Kontan, Selasa (4/2).

Baca Juga: Ekonom Bank Permata perkirakan pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,03%

Sejalan dengan Faisal, Ekonom Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan RI, Eric Sugandi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2019 diprediksi berada di angka 5%. 




TERBARU

[X]
×