Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal memprediksi Maret ini akan terjadi inflasi sebesar 0,10%. Inflasi tersebut dipicu dampak kenaikan harga tiket pesawat dan harga pangan yang melonjak.
Faisal menuturkan, biasanya inflasi pada Maret sedikit lebih tinggi dibandingkan Februari. Karena itu, meskipun pada Februari terjadi deflasi, tapi pada Maret ini, hal tersebut tidak berlanjut. "Apalagi sudah tidak ada dampak penurunan BBM (bahan bakar minyak) lagi," ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Jumat (22/3).
Faisal melanjutkan, pendorong inflasi ini adalah adanya kenaikan harga sebagian bahan pangan dan tarif angkutan udara. Namun, dia mengatakan, kenaikan harga tersebut tak signifikan. Inilah yang membuat tingkat inflasi tak terlalu tinggi.
Sama seperti Faisal, sebelumnya Bank Indonesia (BI) juga memproyeksi inflasi di Maret akan mencapai 0,10% month to month dan 2,47% year on year. Melihat inflasi yang masih terjaga, Faisal memperkirakan tingkat inflasi tahun ini masih bisa berkisar 3,5%.
"Kecuali ada kebijakan yang signifikan mendorong inflasi setelah pilpres seperti kenaikan harga BBM," tutur Faisal.
Pada Februari 2019, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,08% dimana tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Februari) sebesar 0,24% dan tingkat inflasi tahunan sebesar 2,57%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
