kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Permata: Turunnya impor nonmigas mengikis defisit neraca perdagangan jasa


Senin, 25 Mei 2020 / 15:14 WIB
Ekonom Bank Permata: Turunnya impor nonmigas mengikis defisit neraca perdagangan jasa
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (7/11/2018). Defisit neraca perdagangan jasa di kuartal I-2020 sebesar US$ 1,9 miliar.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Defisit neraca perdagangan jasa pada kuartal I-2020 mengecil. Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), defisit neraca perdagangan jasa di kuartal I-2020 sebesar US$ 1,9 miliar.

Angka ini sedikit lebih rendah dari kuartal IV-2019 yang capai US$ 2 miliar. Namun, jika dibandingkan dengan defisit perdagangan jasa di kuartal I-2019, posisi saat ini masih lebih tinggi. Mengingat pada tiga bulan pertama 2019 lalu, defisit sektor ini hanya US$ 1,6 miliar.  

Bank sentral mengatakan, penyempitan defisit neraca perdagangan jasa dibandingkan dengan kuartal terakhir tahun lalu disebabkan oleh adanya penurunan defisit yang cukup signifikan dari jasa transportasi.

Baca Juga: Defisit neraca perdagangan jasa diprediksi masih akan defisit

Defisit jasa transportasi pada kuartal I-2020 tercatat sebesar US$ 1,47 miliar, atau lebih kecil dari US$ 2,06 miliar menjadi US$ 1,47 miliar. Pun bila dibandingkan dengan defisit jasa transportasi pada kuartal I-2019 yang sebesar US$ 1,89 miliar, ini juga mengecil.

Menurut Ekonom Bank Permata Josua Pardede, penurunan defisit jasa transportasi ini sejalan dengan penurunan kinerja impor non minyak dan gas (non-migas) di sepanjang kuartal pertama tahun ini. "Seiring dengan penurunan aktivitas manufaktur global, termasuk negara pemasok bahan baku industri di dalam negeri," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Senin (25/5).

Baca Juga: Defisit neraca perdagangan jasa menipis jadi US$ 1,9 miliar di kuartal I-2020

Dengan melihat kondisi tersebut, Josua meramal defisit neraca perdagangan jasa berpotensi akan menurun di sepanjang tahun ini. Ini dipengaruhi oleh penyempitan defisit jasa transportasi karena masih lemahnya kinerja sektor industri domestik, khususnya industri pengolahan yang mendorong penurunan aktivitas impor nonmigas.

Untuk selanjutnya, Josua mengimbau agar pemerintah bisa mendorong industri perkapalan nasional guna menekan defisit jasa transportasi barang. Hal ini bisa dilakukan, terutama setelah Covid-19 selesai dan perdagangan berjalan dengan normal. "Dengan demikian, kegiatan ekspor impor ke depannya bisa menggunakan kapal nasional dan memperkecil defisit," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×