kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong ekonomi pasar tradisional, revitalisasi perlu lebih ditingkatkan


Selasa, 12 Maret 2019 / 17:58 WIB
Dorong ekonomi pasar tradisional, revitalisasi perlu lebih ditingkatkan


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program revitalisasi pasar yang tengah digarap Kementerian Perdagangan dipandang tepat guna mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan.

Revitalisasi pasar juga perlu dilakukan guna menarik kembali konsumen berbelanja tradisional ini dikarenakan adanya perubahan perilaku. Karena masyarakat modern saat ini enggan berbelanja di pasar tradisional yang terkesan kumuh, dan lebih memilih berbelanja di tempat yang nyaman.

“Revitalisasi pasar ini bagus untuk menarik kembali konsumen-konsumen supaya mau belanja ke pasar dan juga meningkatkan akses masyarakat terhadap kebutuhan utama,” tutur peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus dalam siaran persnya, Selasa (12/3).

Dengan makin ramainya pasar tradisional, kesempatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk makin berkembang kian luas. Ini mengingat badan pengelola pasar tradisional kera memiliki pola kemitraan dengan UMKM. “Keterlibatan pemerintah di sini penting, terutama bisa memicu perekonomian di wilayah yang dimotori UMKM,” imbuh Heri lagi.  

Kedepannya, lanjut Heri, pemerintah perlu terus mengembangkan pasar berdasarkan pemetaan yang lebih presisi. Misalnya saja pemetaan revitalisasi pasar berdasarkan permintaan suatu wilayah.  “Daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk lebih besar, ini mungkin perlu pasar tradisional yang lebih luas, kapasitasnya lebih tinggi,” ucapnya. 

Pengamat Ekonomi dari Universitas Sam Ratulangi, Agus Tony Poputra juga menilai, saat ini fungsi pasar tradisional atau pasar rakyat sudah mulai berkurang. Karena itulah, program revitalisasi pasar diperlukan untuk menjaga agar transaksi jual-beli di wadah yang satu ini tetap eksis.

Ia melihat program revitalisasi pasar bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Pendapatan pedagang dinilai memang meningkat lantaran masyarakat mulai kembali berdatangan dan meramaikan pasar. "Kalau tidak becek, pembeli pasti lebih tertarik untuk datang," katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan sendiri untuk tahun ini berencana merevitalisasi sebanyak 1.037 pasar rakyat.

Adapun hingga 2018 sebanyak 4.211 unit telah direvitalisasi menggunakan dana alokasi khusus dan tugas pembantuan. Program ini disebut berhasil meningkatkan omzet pasar hingga 20%.

"Dengan revitalisasi, eksistensi pasar rakyat akan tetap kuat dan daya saingnya terhadap toko-toko modern dapat meningkat sehingga dapat memajukan ekonomi kerakyatan," katanya. 

Menurutnya, program yang dibesut Kemendag ini telah berhasil meningkatkan omzet lantaran kenaikan tingkat kunjungan ke pasar yang telah direvitalisasi. Kondisi pasar yang jauh lebih bersih dan nyaman menjadi pendorong bagi masyarakat untuk berkunjung dan berbelanja di pasar yang sebelumnya lekat dengan kata becek, kotor, dan bau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×