kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dongkrak harga, Kementerian PUPR perluas penggunaan aspal karet


Senin, 11 Maret 2019 / 23:02 WIB
Dongkrak harga, Kementerian PUPR perluas penggunaan aspal karet


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memperluas penggunaan aspal karet dalam penanganan jalan nasional di seluruh Indonesia.

Untuk meningkatkan harga karet petani, Pemerintah memperluas penggunaan karet petani diantaranya menjadi bahan campuran aspal atau aspal karet. Indonesia, Thailand dan Malaysia sebagai negara penghasil karet terbesar dunia juga telah menyepakati untuk memperbesar penggunaan karet di dalam negeri untuk mencegah penurunan harga yang lebih dalam. Harga karet dunia mengalami penurunan dan saat ini sekitar Rp 5.000 per kg.

Perluasan penggunaan karet merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo saat bersilaturahmi dengan Para Petani Karet Se-Provinsi Sumatra Selatan, di Kabupaten Musi Banyuasin.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan akan mempeluas penggunaan aspal karet dalam penanganan jalan nasional. Pada 2019 ditargetkan 93,66 Km jalan nasional akan menggunakan aspal karet sebanyak 2.542 ton. Dimana dengan asumsi penggunaan karet 7% terhadap aspal maka jumlah karet yang terserap sebanyak 177,95 ton.

Di Sumatera Selatan pada 2018, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Palembang, Ditjen Bina Marga juga telah melakukan uji coba aspal karet di ruas jalan Muara Beliti - Tebing Tinggi – Lahat, Sumatera Selatan sepanjang 4,37 Km dari total panjang ruas 183 Km dengan anggaran sebesar Rp 30,55 miliar.

Kementerian PUPR pada tahun 2019 telah memprogramkan pembelian bahan olahan karet rakyat (Bokar). Diantaranya di Provinsi Palembang direncakanan sebanyak 1.096 ton dari 13.300 petani dengan harga Rp 8.500 per kg. Hingga awal Maret 2019 telah terealisasi sebanyak 170 ton dari 1.578 petani dengan kisaran harga antara Rp 7.700 – Rp 11.100 per kg.

Di Provinsi Jambi direncanakan sebanyak 586 ton dari 7.700 petani dengan harga Rp 8.500 per kg dan sudah terealisasi 24,55 ton dari 205 petani seharga Rp 9.000 – Rp 9.500 per kg. Kemudian di Provinsi Lampung ditargetkan sebanyak 835 ton dari 11.000 petani dengan harga Rp 8.500 per kg baru terealisasi sebanyak 20 ton dari 139 petani.

Penggunaan karet alam pada campuran beraspal panas memiliki keunggulan untuk perkerasan jalan diantaranya meningkatkan campuran aspal, ketahanan retak, dan ketahanan terhadap deformasi alur.

“Aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa,” kata Basuki dalam siaran persnya, Senin (11/3).

Kementerian PUPR melalui Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan (Pusjatan), Balitbang telah mengembangkan 3 teknologi aspal karet yakni aspal karet alam cair (Lateks), aspal karet alam padat (Masterbatch) dan aspal serbuk alam teraktivasi (Askat).

Ketiga teknologi tersebut telah diujicoba, yakni Lateks di ruas jalan Ciawi-Sukabumi, Masterbatch di ruas jalan bogor-Parung dan Askat di ruas jalan Batas Karawang – Batas Cikampek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×