kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dividen BUMN 2020 bisa meleset , Erick Thohir sebut dividen normal di 2022


Jumat, 03 April 2020 / 21:25 WIB
Dividen BUMN 2020 bisa meleset , Erick Thohir sebut dividen normal di 2022
ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat meninjau pencegahan virus Corona (Covid-19) di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020). melalui kegiatan pembersihan untuk mencegah penyebaran virus covid-19 yakni dengan melakukan penyemp


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Setoran dividen perusahaan negara atau BUMN tahun 2020 ini bisa terancam.  Menteri BUMN Erick Thohir bahkan pesimistis target setoran dividen sebesar Rp 49 triliun bisa tercapai. Pandemi virus corona (Covid-19) bisa mengancam bisnis yang berujung mempengaruhi bisnis perusahaan negara atau BUMN.

Erick Thohir dalam rapat dengar dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jumat (3/4), mengatakan, pandemic corona (Covid-19) mengikis keyakinannya atas setoran dividen BUMN. Jika awalnya (sebelum corona), ia sangat optimistis divinden  BUMN 2020 bisa naik dari 2019  kini tidak lagi.

“Dengan kondisi saat ini, jujur untuk dividen BUMN 2020 kemungkinan akan meleset,” tandas Menteri Erick.  Erick juga ragu, setoran dividen tahun 2021 bisa pulih. Proyeksi Erick, kinerja perusahaan negara baru akan kembali normal pada tahun 2022.

Catatan kontan.co.id,   DPR dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyepakati dividen badan usaha milik negara (BUMN) tahun 2020  untuk kinerja BUMN 20219 sebesar Rp 49 triliun. Adapun realisasi setoran dividen BUMN tahun lalu sebesar Rp45,1 triliun dari kinerja BUMN 2018, naik 2,7% dari tahun sebelumnya Rp43,9 triliun.

Menurut Erick, hampir semua lini bisnis BUMN terkena efek corona.  Di sektor pariwisata sebagai contoh, sejumlah perusahaan milik negara seperti PT Angkasa Pura I & II, PT Garuda Indonesia  Tbk, PT KAI , PT Pelabuhan Indonesia, sampai PT Pelayaran Nasional Indonesia mengalami penurunan bisnis.

"Kemungkinan besar tahun ini semuanya bisa minus, ini tentunya yang memberatkan," katanya.
Selain itu, sejumlah BUMN juga terancam mengalami gangguan arus kas karena pelemahan nilai tukar rupiah, antara lain: PT Pertamina (Persero) dan juga PT PLN (Persero).

Kementerian BUMN memang melakukan sejumlah mitigasi, salah satunya dengan  memetakan bisnis BUMN. Tiga perusahaan negara PT Garuda Indonesia Tbk, Pertamina, dan PLN semisal akan menyiangi anak usaha agar focus di bisnis inti.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×