kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ditopang perhelatan tahunan IMF-WB, ekonomi Bali diperkirakan tumbuh 6,54% tahun ini


Senin, 17 September 2018 / 13:28 WIB
Ditopang perhelatan tahunan IMF-WB, ekonomi Bali diperkirakan tumbuh 6,54% tahun ini
ILUSTRASI. Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Kepala Badan Perencanaan (BPN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, ekonomi di Bali akan tumbuh 6,54% dengan adanya rapat tahunan IMF-World Bank yang bakal berlangsung pada 8 Oktober-14 Oktober 2018.

“Pertumbuhan ekonomi Bali akan kembali di atas 6,5%, dengan menjadi tuan rumah IMF-WB Meeting. Bila tidak ada acara ini, ekonomi Bali masih akan melanjutkan perlambatannya yang berlangsung sejak 2017,” kata Bambang di Kantor Kementerian Keuangan (Kemkeu), Senin (17/9).

Ia menjelaskan, ekonomi Bali belakangan melambat lantaran jumlah wisatawan yang menurun sejak Oktober 2017 hingga Februari 2018 dan ekspor barang yang lambat.

“Ekonomi Bali di 2017 tumbuh di bawah 6%. Tahun 2018 kalau tidak ada acara ini maka pertumbuhan ekonominya hanya 5,9%. Masih melanjutkan perlambatan di 2017,” jelasnya.

Bambang merinci, tambahan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,64% karena adanya rapat tahunan IMF-WB di Bali, berasal dari beberapa sektor. Yang paling besar adalah dari sektor konstruksi yang sebesar 0,26%.

“Dari sektor lain-lainnya 0,21%, dari hotel 0,12%, dan dari makanan dan minuman 0,05%,” ujar dia.

Rapat tahunan IMF-WB di Bali diperkirakan memiliki dampak ekonomi tidak langsung untuk Bali, yakni dari sisi tingkat PDRB riil. Kenaikan nilai tambah 2018 (keuntungan ekonomi, tambahan PDRB riil) diperkirakan Rp 894 miliar. Penambahan PDRB riil Bali apada 2017 dan 2019 pun diperkirakan sebesar Rp 1,2 triliun.

Selain itu, perhelatan ini juga diperkirakan akan meningkatkan kesempatan kerja sebesar 1,26% dan meningkatkan upah riil sebesar 1,13%

Pada periode 2017-2018, output perekonomian diperkirakan bertambah sebesar Rp 7,8 triliun sebagai dampak penyelenggaraan IMF- WB AM 2018 di Bali. 

Tambahan output perekonomian yang tercipta sepanjang 2017-2018 antara lain berasal dari kegiatan konstruksi infrastruktur dan penyiapan kawasan wisata Rp 3 triliun, dari hotel dan akomodasi sebesar Rp 900 miliar, dan dari perdagangan Rp 800 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×