kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diprediksi menguat, ekonom: Cadev Desember 2019 sekitar US$ 127 miliar-US$ 128 miliar


Minggu, 05 Januari 2020 / 16:16 WIB
Diprediksi menguat, ekonom: Cadev Desember 2019 sekitar US$ 127 miliar-US$ 128 miliar
ILUSTRASI. Petugas menata tumpukan uang rupiah dan dolar Amerika di Cash Center Bank Mandiri.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan posisi cadangan devisa (cadev) akan meningkat pada Desember 2019. Bahkan, Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut posisi cadev bisa lebih tinggi dari US$ 127 miliar.

Sejalan dengan BI, Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga memprediksi bahwa cadev bulan Desember 2019 akan meningkat tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 126,63 miliar.

"Kami perkirakan akan berada di kisaran US$ 127,0 miliar - US$ 127,5 miliar," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Sabtu (4/1).

Kenaikan cadev menurut Josua disebabkan oleh derasnya arus modal asing yang masuk ke Indonesia, terutama di pasar saham. Ia mencatat investor asing di pasar saham telah membukukan total bersih foreign buy sebesar US$ 571,09 juta.

Baca Juga: BI: Cadangan devisa Desember 2019 lebih dari US$ 127 miliar, apa kata ekonom?

Selain itu, kenaikan cadev disebabkan oleh menguatnya nilai tukar rupiah. Hal ini juga dikonfirmasi oleh BI. BI mencatat rupiah mengalami apresiasi yang cukup besar, yaitu 2,68% dan ditutup di bawah Rp 13.900 per dolar AS atau lebih rincinya di Rp 13.088 per dolar AS di akhir tahun 2019. Josua melihat pada Desember 2019 rupiah menguat sebesar 1,72% mom.

Di samping masih derasnya arus modal asing yang masuk ke Indonesia dan penguatan nilai tukar rupiah, Josua juga memprediksi bahwa kenaikan cadev dipengaruhi oleh penyerapan di lelang surat berharga Bank Indonesia (SBBI) valas yang pada bulan Desember lalu mencapai US$ 982,89 juta.

Meningkatnya cadev pada bulan Desember 2019 juga diprediksi oleh Peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi. Eric memprediksi posisi cadev pada bulan tersebut bisa mencapai US$ 128 miliar.

"Pendorongnya adalah derasnya inflow ke bursa saham dan pasar obligasi, penerimaan dari ekspor minyak dan gas (migas) dan non migas, dan terbatasnya penggunaan cadev untuk kebutuhan intervensi di pasar valas karena rupiah yang menguat," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×