kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Data jutaan warga diduga bocor, Kemendagri: Jangan khawatir, data e-KTP aman


Jumat, 22 Mei 2020 / 12:24 WIB
Data jutaan warga diduga bocor, Kemendagri: Jangan khawatir, data e-KTP aman
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A man types on a computer keyboard in front of the displayed cyber code in this illustration picture taken on March 1, 2017.REUTERS/Kacper Pempel/Illustration/File Photo


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Kependukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakhrulloh mengatakan server e-KTP saat ini dalam kondisi aman. Sehingga, dirinya memastikan data kependudukan dari Dukcapil tidak mengalami kebocoran. 

"Tidak ada gangguan di server e-KTP. Jaringan kita tertutup dan tidak dibuka untuk umum," ujar Zudan dalam keterangan tertulis ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (22/5). 

Baca Juga: Dugaan kebocoran data kependudukan di DPT Pemilu, ini penjelasan KPU

"Dari log dan traffic-nya tidak ada indikasi yang mencurigakan. Insyaallah aman," lanjutnya menegaskan. 

Karenanya, Zudan mengimbau masyarakat tak perlu khawatir dengan data kependudukan Dukcapil Kemendagri. "Masyarakat tidak perlu khawatir. Dukcapil Kemendagri tidak ada kebocoran data," tambah Zudan. 

Diberitakan, jutaan data kependudukan milik warga Indonesia diduga bocor dan dibagikan lewat forum komunitas hacker. Data tersebut diklaim merupakan data DPT Pemilu 2014. 

Kabar kebocoran ini diungkap pertama kali oleh akun Twitter @underthebreach pada Kamis (21/5). Menurut akun tersebut, sang hacker mengambil data tersebut dari situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tahun 2013. 

Baca Juga: Duh, hacker mengklaim memiliki 200 juta data warga Indonesia dan siap membocorkan

Data DPT 2014 yang dimiliki sang hacker disebut berbentuk file berformat PDF. Berdasar bukti tangkapan gambar yang diunggah di forum tersebut, sang peretas memiliki 2,3 juta data kependudukan. 




TERBARU

[X]
×