kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dapatkan tarif bea masuk 0%, Kemendag optimistis perkecil defisit dengan Australia


Selasa, 23 Maret 2021 / 15:46 WIB
Dapatkan tarif bea masuk 0%, Kemendag optimistis perkecil defisit dengan Australia
ILUSTRASI. Kemendag melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney memfasilitasi penandatanganan MoU antara Business Auto Solutions Pty Ltd (BAS) selaku distributor utama pelumas produksi Pertamina dengan ASV Euro Car Parts Pty Ltd (ASV) senilai AUD 6 juta.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Australia (IA-CEPA) dinilai memberi dampak positif bagi perdagangan Indonesia.

Salah satunya adalah manfaat dari pembebasan tarif bea masuk bagi seluruh produk Indonesia ke Australia. Hal itu akan menjadi tambahan daya saing bagi Indonesia ke pasar Australia.

"Artinya ketika kita mau ekspor ke sana, tarifnya itu nol semakin memberikan dorongan support dan juga motivasi kepada eksportir kita," ujar Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam Forum Strategi Pengembangan Ekspor Nasional, Selasa (23/3).

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Indonesia masih berada pada posisi ke-5 ekspor ke Australia di antara negara ASEAN. Salah satu faktor lemahnya Indonesia adalah negara seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura telah lebih dulu memiliki perjanjian dagang bilateral dengan Australia.

Baca Juga: Pemerintah pastikan industri otomotif bakal perluas ekspor kendaraan produksi lokal

Selain perdagangan, Indonesia juga akan diuntungkan dalam masuknya investasi dari Australia. Kemudahan investasi juga diatur dalam perjanjian IA-CEPA.

Indonesia juga dapat memanfaatkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui IA-CEPA. Jerry bilang Indonesia akan mendapatkan kuota tambahan bagi visa pelajar dan pekerja ke Australia.

"Visa untuk para pelajar kita yang tadinya jumlahnya sedikit, sekarang kuotanya jadi lebih banyak dalam hal ini untuk bisa studi ke sana, demikian juga untuk pekerja," terang Jerry.

Menambahkan hal tersebut, Kasubdit Asia Tenggara dan Pasifik Direktorat Perundingan Bilateral Ditjen Perundingan Perdagangan International, Kemendag, Nina Damajanti mengatakan, Indonesia mendapat tambahan visa bagi pelancong dan pekerja atau work and holiday visa.

Sebelumnya visa diberikan hanya 1.000 per tahun akan naik hingga 4.100 per tahun dapat mencapai 5.000 per tahun.

Baca Juga: Produsen sepatu hingga mobil Jepang berminat tanamkan investasi di Indonesia




TERBARU

[X]
×