kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana asing yang hengkang capai Rp 40,16 triliun, apa kata ekonom ini?


Rabu, 11 Maret 2020 / 22:51 WIB
Dana asing yang hengkang capai Rp 40,16 triliun, apa kata ekonom ini?
ILUSTRASI. Petugas memeriksa tumpukan uang di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (29/7). Bank Indonesia mencatat dana asing yang masuk ke dalam negeri atau 'capital inflow' hingga 25 Juli 2016 telah mencapai Rp128 triliun sebagai respons atas pemberlakuan prog


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah virus Corona rupanya masih membuat arus modal asing kabur dari Indonesia. Padahal, Bank Indonesia (BI) mencatat masih sempat ada arus modal asing yang masuk pada Januari 2020.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, secara year to date (ytd) hingga pekan lalu atau dari awal Januari hingga Rabu (4/3), terjadi net outflow sebesar Rp 40,16 triliun. Jumlah ini pun terus bertambah, pasalnya BI mencatat arus modal yang keluar dari Indonesia ytd Kamis (27/2) masih sebesar Rp 16 triliun.

Baca Juga: Sebesar Rp 40,16 triliun dana asing kabur dari pasar, BI: Nilainya terus bertambah

Terperinci, Perry pun menjabarkan hingga minggu lalu, net outflow dari obligasi pemerintah sebesar RP 31,76 triliun, dari saham sebesar Rp 4,87 triliun, dan sisanya dari Surat Berharga Negara (SBN).

Menurut Peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi, risiko outflow masih akan ada selama wabah virus Corona ini masih berlangsung. Akan tetapi, bila sentimen Corona bisa mereda, Eric melihat ada potensi arus modal asing yang masuk, terutama ke Surat Berharga Negara (SBN).

"Namun tidak sebanyak tahun lalu," kata Eric kepada Kontan.co.id. Sayangnya, Eric belum memiliki proyeksi terkait besaran arus modal asing yang berpotensi masuk ke Indonesia.

Arus modal asing yang keluar tersebut tentu juga akan menekan rupiah. Meski menurut Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah per hari ini (11/3) ditutup menguat tipis dari hari sebelumnya yang sebesar Rp 14.411 ke Rp 14.323.

Namun, Eric tetap yakin bahwa rupiah masih bisa bergerak di kisaran Rp 14.100 - Rp 14.300 hingga akhir tahun ini.

Baca Juga: Pasar keuangan bergejolak, investor lebih pilih emas

Akan tetapi, Eric melihat kondisi ini berpotensi membuat Current Account Deficit (CAD) melebar dari tahun sebelumnya. Bila CAD pada tahun lalu sebesar 2,7% dari PDB, tahun ini Eric memprediksi CAD bisa berada di kisaran 3,0% - 3,3% dari PDB.

Ini juga didorong oleh ekspor Indonesia yang bisa menurun meski impor juga mengalami penurunan karena perlambatan aktivitas ekonomi. Namun, penurunan impor diprediksi tetap tidak sebesar penurunan ekspor.

Penurunan ekspor ini juga diprediksi disebabkan oleh banyak negara tujuan ekspor Indonesia yang terkena dampak virus Corona, seperti China, Singapura, Jepang, Uni Eropa, bahkan Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×