kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dampak merebaknya virus corona mengganggu jadwal proyek-proyek ini


Selasa, 25 Februari 2020 / 13:18 WIB
Dampak merebaknya virus corona mengganggu jadwal proyek-proyek ini
ILUSTRASI. Proyek Kereta Cepat: Pekerja di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di kawasan Cibitung, Bekasi, Rabu (12/2). Pemerintah berencana membangun dua kereta cepat hingga tahun 2024 yakni kereta cepat Jakarta-Bandung dan Kereta Cepat Jakarta-Semarang dengan tot


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Indonesia mulai khawatir proyek-proyek strategis nasional bakal terganggu oleh merebaknya virus corona (Covid -19).

Sebab akibat virus ini beberapa pekerja proyek yang berasal dari China belum bisa kembali bekerja ke Indonesia karena ada pembatasan akses keluar dari negeri tirai bambu itu. 

Sebaliknya ada pengetatan masuknya warga negara china ke Indonesia sebagai bentuk pencegahan atas penyebaran virus mematikan tersebut.

Baca Juga: Menko luhut sebut virus corona hambat sejumlah proyek di Indonesia

"Kami belum mau berandai-andai. Tetapi kami super hati-hati, kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Selasa (25/2). 

Hanya saja ia tidak menampik anggapan bahwa proyek strategis seperti pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung bisa tertunda. "Bisa tertunda kalau kalau corona ini berkepanjangan," jelas Luhut.

Baca Juga: Menhub yakin proyek kereta cepat Jakarta-Bandung rampung akhir 2021

Seperti yang dikeketahui, Kemenhub telah menargetkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan rampung di 2021.

Selain proyek pembangunan jalur kereta cepat Jakarta Bandung, beberapa proyek pemurnian mineral seperti stainless steel dan carbon steel yang berlokasi di beberapa tempat di Sulawesi bisa terganggu jadwal penyelesaiannya.

Baca Juga: Akibat wabah corona, Menko Luhut sebut investasi dari China tertunda

Beberapa proyek smelter itu antara lain di Morowali, Konawe hingga Weda Bay dengan total investasi senilai US$ 11 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×