kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Covid-19 melanda, kinerja manufaktur Indonesia Maret terendah sepanjang sejarah


Rabu, 01 April 2020 / 11:08 WIB
Covid-19 melanda, kinerja manufaktur Indonesia Maret terendah sepanjang sejarah
ILUSTRASI. Pabrik?PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Upaya menangani penyebaran wabah Covid-19 menekan kinerja sektor manufaktur Indonesia pada bulan Maret. Bahkan, kondisi bisnis menurun pada kisaran yang tidak pernah terjadi sepanjang survei yang dilakukan oleh IHS Markit.

IHS Markit melaporkan, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2020 sebesar 45,3, turun dari bulan Februari yang masih ada di posisi 51,9. Indeks di atas 50 menunjukkan sektor manufaktur ekspansif. Sebaliknya, indeks di bawah 50 menunjukkan bahwa sektor manufaktur kontraksi alias menurun.

Baca Juga: Hampir seluruh anggota G20 diramal alami resesi, kecuali RI dan 2 negara ini

"Ini menunjukkan penurunan tajam pada kondisi operasional sejak survei dimulai pada bulan April 2011," terang IHS Markit dalam laporannya, Rabu (1/4). .

Sehingga, rerata PMI Manufaktur triwulan pertama tahun ini sebesar 48,8, menunjukkan bahwa sektor manufaktur mengarah pada penurunan secara triwulanan yang ketiga kalinya.

Menurut IHS Markit, upaya pencegahan Covid-19 yang lebih ketat membuat permintaan melemah tajam pada akhir triwulan pertama tahun ini. Arus bisnis baru turun pada kisaran tercepat sepanjang survei, disebabkan oleh penurunan penjualan ekspor. 

Baca Juga: Wabah corona berpotensi tunda proyek petrokimia dalam negeri

Pada waktu yang sama, penutupan pabrik menyebabkan penurunan tajam pada produksi, dengan output juga menurun pada kisaran tercepat sepanjang survei.

"PMI turun ke posisi paling rendah dalam sembilan tahun pada titik 45,3 pada bulan Maret, yang secara umum menggambarkan pertumbuhan PDB melambat pada kisaran tahunan 4,6%," kata Kepala Ekonom IHS Markit Bernard Aw. 

Aw bahkan memperkirakan kondisi yang lebih buruk akan terjadi di triwulan kedua tahun ini. "Survei menggarisbawahi bagaimana pandemi global telah berdampak pada perekonomian Indonesia sejauh ini, namun meningkatnya kemungkinan upaya-upaya yang lebih ketat berarti penurunan bisa berdampak lebih buruk pada triwulan kedua," tambah Aw. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×