kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cerita bentrokan Senin malam (30/9): Polisi tembak gas air mata ke Kampus Atma Jaya


Selasa, 01 Oktober 2019 / 05:31 WIB
Cerita bentrokan Senin malam (30/9): Polisi tembak gas air mata ke Kampus Atma Jaya
ILUSTRASI. Kericuhan unjuk rasa menolak UU KPK dan pengesahan RUU KUHP


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi demonstrasi yang berlangsung kemarin, Senin (30/9), berakhir rusuh. Aparat kepolisian masih terus memukul mundur massa pengunjuk rasa dari depan gedung DPR hingga ke kawasan Semanggi, Jakarta Pusat. Bahkan, aparat menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa aksi yang berada di sekitar Kampus Atma Jaya. Padahal, kampus tersebut dijadikan sebagai titik posko evakuasi bagi korban luka-luka.

"Massa aksi mengarah ke kampus, namun polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan massa yang mengarah ke arah kampus," ujar mahasiswa Fakultas Hukum Atma Jaya, Natado, saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/9). "Serta-merta tembakan itu mengarah ke kampus, yang seharusnya menjadi titik netral dan sudah ada posko evakuasi," kata Natado.

Baca Juga: Aksi demonstrasi rusuh, stasiun MRT Bendungan Hilir tutup lebih cepat

Menurut Natado tembakan gas air mata berlangsung sejak pukul 18.50 WIB. Sementara, korban pingsan yang membutuhkan bantuan oksigen jumlahnya sudah mencapai lebih dari 50 orang. Natado mengatakan, sebagian massa aksi mencari jalan pulang secara bersama-sama, namun tetap menjadi target tembakan gas air mata oleh polisi.

"Massa aksi yang bergerak mundur dari DPR dan mengarah ke Posko Evakuasi di ruas jalan samping Unika Atma Jaya, masih dikejar polisi dan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa aksi yang sudah mengarah ke Kampus Unika Atma Jaya," kata Natado.

Tidak hanya itu, sekitar pukul 21.00 polisi masih menembakkan gas air mata ke sekitar kampus. "Sehingga ada satu tembakan yang masuk ke pekarangan kampus," ujar Natado.

Baca Juga: Marak demonstrasi berakhir ricuh, membuat CDS bergerak naik

Tim Advokasi untuk Demokrasi mendesak Kepolisian Daerah Metro Jaya (Polda Metro) untuk segera menghentikan tindakan represif pasca penanganan aksi hari ini, termasuk masih dilangsungkannya serangan gas air mata diarahkan ke Universitas Atma Jaya yang berfungsi sebagai posko medis untuk merawat korban aksi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Tembak Gas Air Mata ke Titik Evakuasi Korban Luka di Kampus Atma Jaya"
Penulis : Kristian Erdianto
Editor : Bayu Galih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×