kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cegah cuaca ekstrem, pemerintah akan modifikasi cuaca


Kamis, 02 Januari 2020 / 15:49 WIB
Cegah cuaca ekstrem, pemerintah akan modifikasi cuaca
ILUSTRASI. Petir menyambar di kawasan kampung nelayan Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (22/2). Cegah hujan ekstrim, pemerintah akan modifikasi cuaca.


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengatasi cuaca dan hujan ekstrem. Hujan ekstrem dikhawatirkan akan menimbulkan banjir di wilayah Jabodetabek.

Penerapan TMC akan dilakukan dengan kerja sama Badan pengkajian dan penerapan Teknologi (BPP), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan TNI.

Baca Juga: Kemenhub kerahkan tim reaksi cepat bantu korban banjir Jabodetabek

"Ini sebagai upaya kolaborasi dan sinergi semua pihak, bencana menjadi urusan bersama, perlu kesadaran kolektif, dibutuhkan koordinasi antarlembaga agar penanganan banjir di Jabodetabek lebih terintegrasi," ujar Kepala BNPB Doni Monardo dalam keterangan resmi, Kamis (2/1).

Terdapat dua jenis pesawat yakni CN295 dan Casa yang akan digunakan dalam TMC. BPPT akan mempercepat turunnya hujan sebelum mencapai wilayah Jabodetabek. Rencananya BPPT akan menurunkan hujan ke Selat Sunda atau Lampung. Namun, jika arah angin ke timur akan di turunkan ke waduk-waduk seperti Jatiluhur dan Jatigede.

Cuaca ekstrim memang diperkirakan berlangsung hingga pertengahan Februari 2020. Sejumlah wilayah di Indonesia yang diprediksi akan terdampak hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrem tersebut.

Baca Juga: BMKG: Potensi hujan lebat terjadi pada 2-7 Januari di wilayah Jabodetabek

Menurut prediksi BMKG, daerah terdampak meliputi Sumatra bagian tengah, Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan hingga tenggara. "Aliran udara basah masuk ke Indonesia diperkirakan pada tanggal 10-15 Februari 2020," jelas Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Selain itu, kerja sama juga dilakukan dalam menangani korban banjir di Jabodetabek. Kementerian Kesehatan sejauh ini sudah menerjunkan tim satgas kesehatan.

TNI, Polri, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga menerjunkan sejumlah personel untuk membantu. Bantuan juga berupa kebutuhan logistik bagi korban banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×