kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BISI International ekspor 20 ton benih jagung ke Sri Lanka


Kamis, 16 Agustus 2018 / 14:58 WIB
BISI International ekspor 20 ton benih jagung ke Sri Lanka
Ekspor Benih Jagung Hibrida BISI


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - KEDIRI. PT BISI International Tbk (BISI) bakal mengekspor 20 ton benih jagung ke Sri Lanka dalam waktu dekat. Ekspor ini merupakan bagian dari rangkaian eskpor dengan total 500 ton ke sejumlah negara di Asia Selatan yang dijalankan emiten tahun ini.

Direktur Utama PT BISI International Tbk., (BISI) Jemmy Eka Putra menyebutkan, di tahun 2018 ini, BISI akan melakukan ekspor benih jagung hibrida ke dua negara, yaitu Sri Lanka dan Pakistan, yang ditargetkan bisa mencapai 500 ton atau senilai US$ 1,5 juta.

"Tahun depan, diharapkan volume ekspor benih jagung tersebut bisa meningkat hingga 1.000 ton atau senilai kurang lebih US$ 3 juta," katanya, Kamis (16/8).

BISI sudah menerima surat izin ekspor ke Sri Lanka yang diserahkan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumarjo Gatot Irianto, untuk ekspor benih jagung hibrida BISI-222 sebanyak 20 ton ke Sri Lanka.

Menurutnya, ekspor menuju Sri Lanka ini memungkinkan karena produk benih jagung BISI cocok dengan iklim tanam di sana. Adapun Indonesia adalah salah satu dari tiga negara yang diperbolehkan mengekspor beni ke Sri Lanka selain Thailand dan Australia.

Jemmy mengaku peraturan dan regulasi antar negara menjadi kendala yang kerap ia hadapi dalam ekspor. "Untuk tanaman pangan agak sulit karena banyak peraturan-peraturan dari pemerintah setempat. Jadi tidak banyak negara yang kita bisa buka untuk ekspor, beda dengan hortikultura," katanya. Asal tahu, pasar ekspor benih hortikultura BISI bisa sampai ke 12 negara yakni seluruh ASEAN, Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, dan India.

Menanggapi hal tersebut, Sumarjo mengatakan, Kemtan akan terus mendorong upaya mengekspor benih jagung dan hortikultura. Tujuannya untuk memecah persepsi Indonesia sebagai negara pengimpor benih. "Kami telah memecah stigma negara pengimpor benih menjadi negara pengekspor benih," kata dia.

Sumarjo menyatakan pihaknya akan terus menjalin relasi dan mencari potensi pasar internasional untuk menerima produk benih hortikultura dan jagung dari Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×