kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bio Farma jajaki dua produsen vaksin ini untuk program vaksinasi gotong royong


Kamis, 11 Maret 2021 / 07:55 WIB
Bio Farma jajaki dua produsen vaksin ini untuk program vaksinasi gotong royong
ILUSTRASI. Petugas medis memperlihatkan vaksin Covid-19 saat vaksinasi?di RSUD Tarakan, Jakarta, Selasa (23/2/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana vaksinasi gotong royong menjadi upaya percepatan dalam program vaksinasi virus corona (Covid-19).

Meski begitu belum ada kepastian waktu pelaksanaan vaksinasi gotong royong tersebut. Saat ini PT Bio Farma (Persero) selaku importir tunggal vaksin di Indonesia sedang menjajaki dua perusahaan produsen vaksin.

"Saat ini kami sedang proses negosiasi dengan Moderna dan Sinopharm," ujar Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/3).

Vaksin yang digunakan dalam vaksinasi gotong royong memang harus berbeda dengan vaksin yang digunakan dalam program pemerintah. Selain itu vaksin juga harus mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Vaksinasi gotong royong disarankan bisa sebagai pengurang pajak perusahaan

Mempercepat proses itu, Bambang bilang pengiriman dokumen untuk pendaftaran EUA bisa dimulai. Sehingga nantinya proses pendatangan vaksin dan pemberian EUA dapat lebih cepat.

Sementara itu pemerintah masih fokus dalam pelaksanaan vaksinasi program. Saat ini pemberian vaksinasi yang dilakukan mencapai 200.000 orang per hari.

"Masih kita upayakan (kecepatan) sesuai dengan ketersediaan vaksin," terang Juri Bicara Vaksin Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 hingga Senin (8/3) terdapat 3,09 juta orang yang telah divaksinasi dosis pertama. Angka tersebut bertambah 209.268 orang dari hari sebelumnya.

Selanjutnya: Epidemiolog UI mengkritisi target vaksinasi pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×