kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Tren pembelian rumah tapak mulai bergeser dari segi usia


Kamis, 24 Januari 2019 / 14:30 WIB
BI: Tren pembelian rumah tapak mulai bergeser dari segi usia


Reporter: Mochammad Fauzan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajer Departemen Makro Prudensial Bank Indonesia (BI), Bayu Adigunawan menjelaskan, tren pembelian rumah tapak mulai bergeser dari segi usia pembeli. Tipe rumah tapak yang banyak dibeli usia milenial adalah tipe 22 meter persegi (m²)-70 m². 

Sementara itu, pangsa pasar dengan rentang usia 36-45 tahun cenderung menurun. "Anak muda punya aware dengan nyicil rumah. Kami longgarkan agar down payment (DP) lebih murah. Agar terjangkau sama anak-anak millenials," ucap Bayu, Kamis, (24/1).

Bayu menambahkan, hal tersebut menjadi tantangan bagi pengembang properti untuk menyediakan tempat tinggal dengan angsuran yang ramah bagi milenial. "Ratio LTV (loan to value) diserahkan kepada bank, tergantung manajemen resiko setiap bank. Dari perkembangannya tipe rumah 70 ke atas itu DP 20%-30%. Sekarang DP 5%-10%," ujar Bayu

Hal tersebut diamini Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung. Ia mengatakan, pembeli properti terutama generasi milenial lebih tertarik menghabiskan uang untuk kepentingan lain seperti jalan-jalan, ketimbang membeli properti yang dianggap terlalu mahal. 

Menurut Ignatius, gencarnya proyek infrastruktur di berbagai daerah cukup berdampak positif. Kebijakan LTV dari Bank Indonesia (BI) membuat bunga KPR masih dalam persentase yang terbilang bersahabat. menurutnya, dapat memudahkan para konsumen properti melakukan pembelian.

"Pembeli properti milenials memasuki tahap early majority, kita lihat median pengajuan rata-rata umur KPR 33,5 tahun," ujar Untung, Kamis (24/1). Melihat tingginya pertumbuhan KPR yang didominasi generasi milenial tersebut, Bank Indonesia terus berupaya akan mempermudah prosesnya pengajuan KPR.

Ignatius menyarankan jika ingin memiliki properti terutama untuk para generasi millenials pastikan bisa menyisihkan 30% dari penghasilan. "kalo punya uang yah kalo bisa disimpan 30%, kenapa 30% karena cicilannya nanti 30%," kata Ignatius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×