kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI perkirakan deflasi bulan Juni 2020 sebesar 0,01%


Sabtu, 27 Juni 2020 / 14:36 WIB
BI perkirakan deflasi bulan Juni 2020 sebesar 0,01%
ILUSTRASI. JAKARTA,25/06-STOK PANGAN MENGALAMI SURPLUS. Pedagang menunggu calon pembeli bahan makanan di pasar tradisonal, Jakarta, Kamis (25/06). Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan beberapa pangan mengalami surplus hingga Juni 2020. Ketersediaan pangan yang


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan harga-harga pada pada bulan Juni 2020 akan mengalami deflasi. Berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) pada minggu IV Juni 2020, deflasi bulan ini akan sebesar 0,01% mom.

"Ini lebih rendah dari bulan sebelumnya. Lalu, perkiraan inflasi Juni 2020 secara tahun kalender sebesar 0,90% ytd dan secara tahunan sebesar 1,76% yoy," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (26/6).

Baca Juga: Data awal bulan bakal menjadi penggerak IHSG pekan depan, ini diantaranya

Onny pun memerinci, penyumbang utama deflasi pada periode laporan berasal dari penurunan harga komoditas bawang putih sebesar 0,04% mom, penurunan harga cabai merah, jeruk, serta tarif angkutan udara yang masing-masing 0,03% mom.

Selain itu, deflasi juga didorong oleh penurunan harga cabai rawit, gula pasir, serta emas perhiasan masing-masing sebesar 0,02% mom, juga penurunan minyak goreng sebesar 0,01% mom.

Bank sentral juga mencatat, kalau ada beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga sehingga menjadi penghambat laju deflasi, seperti daging ayam ras yang harganya naik 0,13% mom, telur ayam ras yang naik 0,05% mom, serta tomat yang naik tipis 0,01% mom.

Baca Juga: PLN Menagih Kompensasi Listrik Rp 45,42 Triliun Kepada Pemerintah

Onny menambahkan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait dalam memonitor dinamika perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Selain itu, bank sentral juga akan terus memasang pertahanan dengan koordinasi kebijakan lanjutan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tetap baik dan berdaya tahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×