kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI pandang sektor industri halal sebagai pendorong ekonomi nasional


Rabu, 03 Oktober 2018 / 23:12 WIB
BI pandang sektor industri halal sebagai pendorong ekonomi nasional
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia (BI)


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meyakini prospek sektor industri halal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Prospek pengembangan industri halal baik secara global maupun di Indonesia tersebut disampaikan dalam The Indonesia International Halal Lifestyle Conference & Business Forum, dalam rangkaian kegiatan menuju Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 dan Indonesia Sharia Economic Festival 2018, Rabu (3/10).

Mengangkat tema “Halal Lifestyle Goes Global: Trend, Technology & Hospitality Industry”, BI bekerjasama dengan Indonesia Halal Lifestyle Center (Inhalec) menggelar konferensi yang berlangsung pada 3-4 Oktober lalu.

Dalam keterangan resmi BI, disebutkan beberapa upaya yang telah dilakukan BI dan pemerintah dalam rangka pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, terutama di sektor industri halal.

"Kami berpegang pada prinsip 4C, yaitu komitmen yang kuat dari pihak-pihak terkait (Commitment), program yang konkret sehingga mudah untuk diimplementasikan (Concrete), sinergitas antara lembaga dan pihak terkait (Collaborative), serta edukasi yang dilakukan secara intens mengenai nilai lebih dari gaya hidup halal (Campaign)," tutur Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam sambutannya.

Menurutnya, laju pertumbuhan industri halal global meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dari 7,5% pada tahun 2015 menjadi lebih dari 8% pada tahun 2016 dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2017 dan seterusnya.

Bahkan, pasar industri halal di Indonesia, khususnya sektor makanan halal, travel, fashion, dan obat-obatan serta kosmetik halal telah mencapai sekitar 11% dari pasar global pada tahun 2016 lalu.

BI juga menyatakan telah melaksanakan program pengembangan ekonomi syariah di sektor pertanian, makanan dan fashion, pariwisata serta energi terbarukan. Sebagai bagian dari program pengembangan halal value chain tersebut, BI memberdayakan perekonomian 134 pesantren di 31 wilayah yang tersebar di Indonesia.

Sementara, dalam rangka mendukung program pemberdayaan industri halal, BI bekerja sama dengan lembaga zakat untuk menyalurkan pembiayaan syariah dalam bentuk dana sosial seperti zakat, infaq, shadaqah dan wakaf tunai.

BI berharap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dapat menjadi salah satu upaya memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan global saat ini dan mendatang.

Oleh karena itu, BI menganggap penting untuk mendorong ekonomi dan keuangan syariah sebagai bagian dari bauran kebijakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×