kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Likuiditas perekonomian kembali meningkat sepanjang November 2019


Selasa, 31 Desember 2019 / 10:46 WIB
BI: Likuiditas perekonomian kembali meningkat sepanjang November 2019
ILUSTRASI. Petugas memeriksa tumpukan uang kertas pecahan Rp 100 ribu di Cash Center Bank BNI Jakarta.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat sepanjang November 2019, yaitu Rp 6.072,7 triliun atau tumbuh 7,1% secara year-on-year (yoy) lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya 6,3% yoy. 

Akselerasi pertumbuhan M2 tersebut berasal dari peningkatan komponen uang beredar dalam arti sempit (M1), yakni dari 6,6% yoy pada Oktober menjadi 10,5% yoy pada November yang bersumber dari peningkatan uang kartal dan giro rupiah.

Baca Juga: January effect jadi momentum asing kembali lirik SBN

"Peningkatan kartal tersebut sejalan dengan peningkatan konsumsi menjelang akhir tahun sebagaimana terkonfirmasi pula dari hasil Survei Konsumen di mana Indeks Keyakinan Konsumen November 2019 meningkat," terang BI, dalam laporannya, Selasa (31/12).

Namun, komponen uang kuasi dan surat berharga selain saham tumbuh melambat. BI mencatat, surat berharga selain saham mengalami perlambatan dari 33,4% yoy menjadi 31,3% yoy pada November terutama pada surat berharga berdenominasi rupiah yang diterbitkan perbankan dan dimiliki oleh lembaga keuangan non bank. 

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, peningkatan M2 pada November 2019 terutama disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan aktiva luar negeri bersih, ekspansi operasi keuangan pemerintah, serta akselerasi penyaluran kredit. 

Pertumbuhan aktiva luar negeri bersih tercatat meningkat, dari 2% yoy pada Oktober menjadi 4,6% yoy. Operasi keuangan pemerintah juga tercatat ekspansi sebesar 2,4% yoy, berbalik arah dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar -10,0% yoy. 

“Ekspansi tersebut sejalan dengan peningkatan tagihan sistem moneter kepada pemerintah pusat yang diikuti dengan perlambatan kewajiban terhadap pemerintah pusat,” terang BI. 

Baca Juga: Rupiah Bisa Menguat tapi Terbatas

Selain itu, penyaluran kredit tumbuh meningkat sebesar 7% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,6% yoy, turut mendorong peningkatan uang beredar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×