kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI catat likuiditas perekonomian melambat pada April 2020


Rabu, 03 Juni 2020 / 11:13 WIB
BI catat likuiditas perekonomian melambat pada April 2020
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada April 2020. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi M2 April 2020 sebesar Rp 6.238,3 triliun atau tumbuh 8,06% yoy, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnnya yang sebesar 12,1% yoy.

"Perlambatan pertumbuhan M2 tersebut disebabkan oleh perlambatan seluruh komponennya, baik uang kuasi, uang beredar dalam arti sempit (M1), maupun surat berharga selain saham," tulis Bank Sentral dalam laporan Uang beredar dan Faktor yang Memengaruhi April 2020, Rabu (3/6).

Baca Juga: Ekonom IKS proyeksikan inflasi Mei 2020 sekitar 0,08% mom

Uang kuasi yang memiliki pangsa terhadap M2 sebesar 74,3% tercatat Rp 4.637,3 triliun, atau mengalami perlambatan pertumbuhan dari 10,8% yoy pada Maret 2020 menjadi 8,5% yoy seiring dengan perlambatan simpanan berjangka, tabungan, maupun giro valuta asing (valas).

Sejalan dengan hal tersebut, surat berharga selain saham juga melambat, yaitu dari 44,6% yoy pada Maret 2020 menjadi 20,6% yoy. Perlambatan ini didorong oleh peningkatan surat berharga rupiah bank yang dimiliki oleh perusahaan korporasi finansial.

Sementara itu, M1 juga tercatat melambat, yaitu dari 15,4% yoy pada Maret 2020 menjadi 8,4% yoy pada bulan laporan. M1 melambat karena ada perlambatan pertumbuhan giro rupiah dari 22,0% yoy pada bulan sebelumnya menjadi 9,4% yoy pada April 2020.

Baca Juga: Ditekan wabah corona, sejauh mana insentif pajak bisa bantu dunia usaha?

Pertumbuhan dana float (saldo) uang elektronik yang diterbitkan bank juga kembali mengalami penurunan. Dari semula kontraksi 10,0% yoy menjadi kontraksi 14,8% yoy. Sedangkan uang elektronik tercatat Rp 2,2 triliun dengan pangsa 0,14% terhadap M1.

Sebaliknya, posisi uang kartal di masyarakat (di laur perbankan dan BI) pada APril 2020 tercatat Rp 634,1 triliun atau tumbuh 7,0% yoy. Petrumbuhan ini meningkat bila dibandingkan bulan sebelumnya yangs ebesar 5,9% yoy.

"Peningkatan ini juga seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan uang kartal karena memasuki bulan Ramadhan," tandas BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×