kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,09   7,74   0.83%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berdasarkan catatan BPS, Indonesia pernah mengalami deflasi 7 bulan berturut-turut


Kamis, 01 Oktober 2020 / 15:26 WIB
Berdasarkan catatan BPS, Indonesia pernah mengalami deflasi 7 bulan berturut-turut


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di sepanjang kuartal III-2020, Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat deflasi dalam tiga bulan berturut-turut.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), ini bukan pertama kalinya Indonesia mencatat deflasi dalam beberapa bulan berturut-turut. Lebih dari dua dekade silam, IHK juga pernah mencatat deflasi beruntun.

“Deflasi berturut-turut pernah terjadi pada tahun 1999. Pada waktu itu terjadi deflasi dari Maret 1999 sampai September 1999. Sehingga pada tahun tersebut, deflasi 7 bulan berturut-turut,” kenang Kepala BPS Suhariyanto, Kamis (1/10).

Sementara di tahun ini, deflasi berturut-turut pada kuartal III-2020 dimulai pada bulan Juli 2020 yang sebesar 0,10% mom, Agustus 2020 0,05% mom, dan teranyar September 2020 yang juga mencatat deflasi 0,05% mom.

Baca Juga: BPS: Deflasi 3 bulan berturut akibat daya beli masih lemah

Suhariyanto menjelaskan, deflasi yang terjadi pada September 2020 terjadi karena sebagian besar kota IHK yang dipantau BPS mengalami deflasi. Sebanyak 56 kota IHK mengalami deflasi, sementara sisanya 34 kota IHK mengalami inflasi.

Deflasi tertinggi terjadi di Timika, dengan deflasi sebesar 0,83% mom. Sementara deflasi terendah terjadi di 3 kota, yaitu Bukittinggi, Jember, dan Singkawang yang masing-masing mengalami deflasi tipis 0,01% mom.

Sebaliknya, dari 43 kota yang mengalami peningkatan harga, Gunungsitoli mencatat inflasi tertinggi, yaitu sebesar 1% mom. Sementara inflasi terendah terjadi di kota Pontianak dan Pekanbaru yang masing-masing mengalami inflasi 0,01% mom.

Selanjutnya: Terjadi deflasi 0,05% mom pada bulan September 2020, ini penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×