kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bappenas menggelar Indonesia Development Forum kedua


Selasa, 10 Juli 2018 / 16:00 WIB
Bappenas menggelar Indonesia Development Forum kedua
ILUSTRASI. Tahun Kedua IDF 2018


Reporter: Patricius Dewo | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Development Forum (IDF) 2018 kembali digelar dengan mengangkat tema Terobosan Dalam Mengatasi Kesenjangan Antar Wilayah di Seluruh Nusantara. Forum ini digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan didukung Pemerintah Australia melalui Knowledge Sector Initiative (KSI) dari tanggal 10-11 Juli 2018 di Hotel RitzCarlton, Kuningan, Jakarta Pusat.

IDF 2018 mendorong percepatan pembangunan di Indonesia yang lebih merata dan berkelanjutan berbasiskan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan fakta dan hasilnya akan digunakan untuk bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024.

Ketua Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa pemerintah akan segera melakukan serta mendukung pembangunan di Indonesia yaitu, dengan memperkuat pembangunan daerah hingga ke wilayah dengan prinsip 3T, yakni tertinggal, terdepan, dan terluar dan hingga pedesaan sebagai salah satu langkah untuk pemerataan ekonomi nasional.

"Tema yang diusung tahun ini juga sejalan dengan salah satu agenda Nawa Cita dari Presiden Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan menguatkan sisi sosial, ekonomi, dan pengembangan sumber daya manusia di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah tertinggal dan kepulauan," kata Bambang, Selasa (10/7).

Program tahun kedua Bappenas ini ditujukan sebagai wadah diskusi mengenai isu strategis dan agenda prioritas pembangunan Indonesia, sekaligus mencari solusi yang sesuai untuk pembangunan Indonesia khususnya pada daerah-daerah di luar Jawa dan daerah pinggiran.

Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya menambahkan bahwa saat ini pemerintah sedang mencoba sebuah terobosan baru untuk mengatasi ketimpangan yang terjadi di setiap daerah yang bisa menimbulkan masalah besar. "Ketimpangan bukan masalah baru dalam sejarah kita, ketimpangan ini jsutru telah menimbulkan banyak masalah besar oleh karena itu, masalah ketimpangan ekonomi bukan hanya masalah ekonomi tetapi bisa menyebabakan masalah sosial yang besar yaitu masalah politik," kata Jusuf Kalla.

Adapun pada IDF 2018 ini, pemerintah Indonesia juga melakukan diskusi intens yang dilakukan antara pemerintah lokal, sektor wisata, masyarakat, umum dan segenap mitra pembangunan untuk memperbaiki akses pelayanan dan kesempatan ekonomi di wilayah Timur Indonesia.

Terakhir, Bambang mengharapkan ide dan inovasi yang diajukan dalam IDF 2018 ini diharapakan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan solusi kebijakan untuk menanggulangi permasalahan kesenjangan antarwilayah. "Kami yakin IDF 2018 ini dapat menginspirasi lahirnya inisiatif-inisiatif baru untuk membantu mengatasi kesenjangan,antar wilayah di Indonesia," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×