kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Indonesia prediksi neraca pembayaran kuartal IV-2018 surplus


Selasa, 25 Desember 2018 / 14:02 WIB
Bank Indonesia prediksi neraca pembayaran kuartal IV-2018 surplus
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam Rapat Dewan Gubernur periode Desember, Bank Indonesia memprediksi neraca pembayaran Indonesia (NPI) untuk kuartal-IV 2018 bakal mencetak surplus. Besarnya aliran modal asing yang masuk ke dalam negeri sejak November diyakini menjadi salah satu faktor utamanya.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, sebelumnya memang menyatakan, kondisi defisit transaksi berjalan alias current account defisit (CAD) di kuartal terakhir tahun ini bakal melebar. Sebab, neraca dagang bulan November saja mengalami defisit mendalam sebesar US$ 2,05 miliar.

"Ya, jangan terlalu kaget kalau di kuartal IV itu (CAD) bisa sedikit di atas 3% dari PDB. Tapi, karena kuartal pertama itu CAD rendah 1,7% dari PDB, maka keseluruhan tahun 2018 kami perkirakan (CAD) masih di sekitar 3% dari PDB," ujar Perry saat jumpa pers usai RDG BI Kamis (20/12) lalu.

Kendati demikian, Perry mengimbau agar jangan terlalu khawatir dengan kondisi CAD. Menurut Perry, kondisi harus dilihat secara lebih utuh melalui neraca pembayaran Indonesia.

Derasnya aliran modal asing yang masuk ke pasar domestik (capital inflow) sejak awal November membuat BI optimistis dengan NPI kuartal IV. "Secara keseluruhan di 2018, khususnya di kuartal IV, surplus dari neraca modal dan finansial akan lebih tinggi dari CAD, sehingga di kuartal IV ini NPI akan surplus," tandas Perry.

BI mencatat, sepanjang November aliran modal asing yang mengguyur pasar sebesar US$ 7,9 miliar. Inflow terjadi hampir di semua jenis aset keuangan, mulai dari Surat Berharga Negara (SBN), pasar saham, serta penerbitan obligasi korporasi global. "Inflow itu belum memperhitungkan penerbitan obligasi global yang diterbitkan pemerintah karena itu di awal Desember," kata Perry.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menambahkan, besarnya inflow yang terjadi di November akan berlanjut di Desember. Apalagi, obligasi global yang diterbitkan pemerintah nilainya mencapai US$ 3 miliar. "Jadi, ini untuk pertama kalinya di tahun 2018, neraca pembayaran kembali surplus," ujar Mirza.

Asal tahu saja, kuartal I-2018 neraca pembayaran Indonesia defisit US$ 3,9 miliar. Kuartal kedua dan kuartal ketiga pun makin lebar, masing-masing mencatat defisit US$ 4,3 miliar dan US$ 4,4 miliar.

Mirza menyebut, tren neraca pembayaran yang surplus mungkin saja berlanjut hingga 2019. Terutama setelah bank sentral AS mengubah proyeksi kenaikan suku bunganya menjadi dua kali.

"Kalau kemudian sentimen positif di market terus berlanjut, maka neraca pembayaran ke depan sangat mungkin lebih baik dan CAD sendiri bisa mencapai 2,5% dari PDB," ucap Mirza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×