Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia melalui laporan tertulis mengklarifikasi bahwa laporan mengenai proses perencanaan dan pendanaan infrastruktur yang ramai dibicarakan di sosial media sudah kadaluwarsa.
Laporan tersebut selesai ditulis pada tahun 2014 sebelum Presiden Jokowi dilantik. Bank Dunia menjelaskan, laporan tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai keadaan perencanaan dan pembiayaan infrastruktur pada saat itu, dan dimaksudkan untuk pengunaan secara internal di Bank Dunia.
"Merupakan kesalahan administrasi saat diunggah pada salah satu situs kami pada Juni 2018," jelas Lestari Boediono, Senior Communication Officer Bank Dunia, Senin (1/1).
Dengan demikian, laporan ini sudah tidak terpakai karena tidak mencakup reformasi yang substansial yang telah dikerjakan sejak laporan ini selesai ditulis hampir lima tahun yang lalu, termasuk beberapa regulasi baru yang penting.
Dia menjelaskan cukup banyak analisis terkini dalam topik ini yang mencerminkan perkembangan yang substansial yang telah dilakukan pada beberapa tahun terakhir. Terutama dalam pembangunan infrastuktur dan identifikasi berbagai peluang untuk perbaikan yang berkesinambungan. Analisis ini termasuk dalam kerjasama antara berbagai kementerian dan instansi kunci Indonesia dan Bank Dunia.
Pembangunan infrastruktur merupakan unsur sangat penting untuk kemajuan Indonesia. Dengan demikian, hal ini layak menjadi pusat dari dialog kebijakan publik di negara ini. Juga menjadi hal yang penting bahwa pembicaraan dan diskusi ini berdasarkan pada analisis dan bukti yang terkini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
