kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arab Saudi tertarik investasi di ibu kota negara baru


Senin, 27 Januari 2020 / 13:22 WIB
Arab Saudi tertarik investasi di ibu kota negara baru
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A. Abid Althagafi usai bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Senin (27/1).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arab Saudi tertarik untuk berinvestasi di ibu kota baru. Hal tersebut disampaikan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A. Abid Althagafi usai melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin, Senin (27/1).

Esam mengatakan, penanaman modal di ibu kota negara baru tersebut akan dibicarakan lebih lanjut oleh Dewan Tinggi Hubungan Bilateral Indonesia dan Arab Saudi yang saat ini proses pembentukannya sudah memasuki tahap terakhir.

"Jadi majelis tinggi yang akan dibentuk terebut akan melakukan pertemuan pertamanya dalam waktu dekat, dan investasi merupakan prioritas utama, termasuk di antaranya adalah investasi di ibu kota baru," kata Esam.

Baca Juga: Arab Saudi menerbitkan surat utang US$ 5 miliar

Lebih lanjut dia mengatakan, investasi merupakan salah satu hal yang akan menjadi fokus pembahasan Dewan Tinggi Hubungan Bilateral Indonesia dan Arab Saudi tersebut. Namun, sifat kerja sama yang dibahas tersebut bersifat dua arah. Artinya, yang dibahas tak hanya tentang investasi yang ditanamkan Arab Saudi ke Indonesia saja, tetapi Indonesia ke Arab Saudi juga.

"Dalam berbagai proyek besar yang kami punya di Saudi, kami akan mengundang partisipasi atau investasi dari perusahaan besar di Indonesia," jelas Esam.

Sayangnya, sejauh ini Esam belum bisa menyampaikan berapa besar nilai investasi yang akan ditanamkan Arab Saudi ke Indonesia terkait ibu kota baru tersebut.

Tak hanya soal investasi, Esam pun menjelaskan, Dewan Tinggi Hubungan Bilateral tersebut akan membahas berbagai hal terkait hubungan kedua negara seperti pariwisata, kerja sama ekonomi serta kerja sama sosial budaya. Nantinya, dewan tinggi tersebut akan beranggotakan pejabat tinggi kedua negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×