kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apindo: Mengalihkan ekspor dari China ke negara lain itu tidak mudah


Selasa, 11 Februari 2020 / 22:06 WIB
Apindo: Mengalihkan ekspor dari China ke negara lain itu tidak mudah
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1). Pemerintah telah membatasi kegiatan ekspor-impor dari dan ke China, sejalan dengan penyebaran wabah virus Corona. KONTAN/Baihaki/3/1/2020


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah membatasi kegiatan ekspor-impor dari dan ke China, sejalan dengan penyebaran wabah virus Corona. Lambat laun, hal tersebut mulai berdampak terhadap kegiatan ekspor Indonesia.

Untuk memulihkannya, salah satu opsi yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mengalihkan ekspor ke negara lain.

Baca Juga: Menaker imbau pekerja migran di Singapura tidak panik terkait virus corona

Namun, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengatakan, pengalihan ekspor ke negara lain akan sulit dilakukan. Pasalnya, saat ini ekspor dalam negeri pun sedang terhambat, karena tidak semua produksi dalam negeri menggunakan bahan baku dari Indonesia.

Dengan kata lain, masih banyak produksi dalam negeri yang menggunakan bahan baku impor dari luar, khususnya dari China. "Nah jadi sekarang bagian ekspor pun sedang kebingungan, jangankan mau dialihkan, untuk produksi saja mulai bulan April ke depan, produksi kita juga akan terhambat. Itu dampak daripada virus Corona," ujar Suryadi saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (11/2).

Alasan lain yang membuat pengalihan ekspor ini sulit dilakukan adalah, karena pemilihan negara tujuan ekspor baru masih sulit ditentukan. Itu karena, banyak pertimbangan dan kriteria yang masih sulit dipenuhi oleh Indonesia sebagai negara pemasok ekspor, apalagi kalau tujuan ekspornya adalah negara dengan empat musim, seperti Amerika Serikat (AS) atau Uni Eropa.

Namun, kata Suryadi, untuk mendongkrak kegiatan ekspor yang melemah ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Pertama, memperkuat perjanjian perdagangan melalui jalur government to government (G2G).

Baca Juga: Presiden Jokowi minta informasi soal virus corona diupdate pagi, siang, dan malam

Kedua, dalam sektor tekstil harus dilakukan peremajaan terhadap mesin-mesin tekstil yang sudah tua. Ketiga, menyukseskan penerapan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. "Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja itu musti sukses dulu, kalau itu sukses lalu investor masuk baru kita bisa buat ekspor dan lain sebagainya," paparnya.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×