kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antrean berangkat haji Indonesia 20 tahun, Malaysia bisa 120 tahun


Rabu, 28 Agustus 2019 / 19:01 WIB
Antrean berangkat haji Indonesia 20 tahun, Malaysia bisa 120 tahun
ILUSTRASI. PEMBERANGKATAN JAMAAH CALON HAJI


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski rata-rata di kisaran 20 tahun, ternyata antrean berangkat haji Indonesia bukan yang terlama, bahkan untuk di kawasan ASEAN sekalipun.

“Antrean berangkat haji Malaysia sampai 120 tahun, Singapura mencapai 34 tahun,” ungkap Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Djumali usai menghadiri pertemuan para Konsul Haji Negara ASEAN dan Sri Langka di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (27/8), seperti dikutip situs resmi Sekretariat Kabinet.

Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) per Rabu (28/8) mencatat, antrean haji paling pendek di Indonesia adalah 9 tahun atau keberangkatan pada 2028 di tiga kabupaten: Landak (Kalimantan Barat), Buru Selatan (Maluku), dan Kepulauan Sula (Maluku Utara). Sedang terpanjang adalah 41 tahun atau keberangkatan pada 2060 di Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Cerita jemaah haji Indonesia saat disambut Putra Raja Salman

Menurut Endang, Indonesia merupakan negara dengan kuota jemaah haji terbesar di dunia, mencapai 231.000 orang. Jemaah haji kita terbagi sampai 529 kelompok terbang pada fase pemberangkatan ke Tanah Suci dan pemulangan ke Tanah Air.

Rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia (BPIH) pada kisaran US$ 2.500 per jemaah. “Dalam penyelenggaraan ibadah haji 1440H, Indonesia melibatkan total 4.200 petugas,” kata Endang.

Di ASEAN, kuota terbanyak kedua adalah Malaysia. Tahun ini, negeri jiran mendapatkan 33.000 kuota. Menurut Endang, jemaah Malaysia diterbangkan ke Arab Saudi dengan 69 penerbangan. Total, ada 700 petugas yang terlibat dan BPIH Malaysia rata-rata US$ 2.500 per jemaah.

Baca Juga: Menag pastikan biaya 10.000 kuota haji tambahan tidak gunakan APBN

Negara dengan urutan kuota ketiga terbesar di ASEAN ialah Thailand. Tahun ini, negeri pagoda ini memperoleh 8.500 kuota yang mereka bawa dalam 58 penerbangan. BPIH Thailand sebesar US$ 5.888 per jemaah.“Antrean di Thailand sangat pendek, hanya satu tahun,” imbuh Endang.

Untuk Singapura, kuota haji tahun ini berjumlah 1.500 jemaah yang dibawa dengan 40 penerbangan. Jemaah negeri merlion harus membayar BPIH pada kisaran US$ 8.000-US$ 13.000 dollar AS per jemaah.

Lalu, kuota haji Brunei Darussalam tahun ini hanya 1.000 orang. Jemaah Brunei cukup dibawa dengan empat penerbangan dan BPIH mereka US$ 4.000 per jemaah, dengan lama antrian tiga tahun.

Sedang Sri Langka mendapat 4.000 kuota. Jemaahnya diterbangkan dengan 100 penerbangan. “Antrean jemaah cukup pendek, hanya satu tahun,” ucap Endang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×