kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi defisit BPJS Kesehatan, Jokowi ajak masyarakat hidup sehat


Minggu, 04 November 2018 / 15:25 WIB
Antisipasi defisit BPJS Kesehatan, Jokowi ajak masyarakat hidup sehat
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo membuka pertemuan kabupaten/kota sehat


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menegaskan masyarakat bisa membantu pemerintah dalam menangani defisit Badan Penyelenggara dan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan cara menerapkan gaya hidup sehat.

Pasalnya, saat ini pengeluaran BPJS Kesehatan paling tinggi untuk membiayai pengobatan beberapa penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, ginjal, dan katarak yang mencapai triliunan rupiah.

"Gerakan hidup sehat ini betul-betul harus didorong agar angka (pengeluaran) BPJS ini turun. Kelihatan kok di situ dari pegangan (catatan) saya, jantung keluar berapa, kanker keluar berapa, kelihatan pola kesehatan kita seperti apa," kata Presiden saat menghadiri Pertemuan Kabupaten/Kota Sehat Ke-4 Tahun 2018 yang digelar di Aula Kantor Wali Kota Tangerang, Minggu (4/11).

Tak lupa, Kepala Negara juga menuturkan soal permasalahan yang dihadapi perkotaan di sektor kesehatan. "Ada yang harus kita kerjakan, baik infrastruktur menuju lingkungan yang sehat, sanitasi berkaitan dengan selokan yang rapi dan sehat. Di kota-kota kita masih banyak sekali yang selokannya mampet, tidak mengalir dengan baik, munculnya penyakit-penyakit. Industri yang belum ramah lingkungan, membuang limbahnya langsung ke selokan, langsung ke sungai juga problem," tuturnya.

Terkait gaya hidup masyarakat, secara khusus Presiden menyinggung soal kebiasaan masyarakat bermain gawai, termasuk dirinya. Namun demikian, ia mengaku masih menyempatkan diri untuk rutin berolahraga.

"Yang berkaitan dengan pola hidup sehat kita. Kita tahu sekarang anak-anak main gadget, main smartphone, kalau sudah masuk kamar atau duduk, pegang. Termasuk saya. Lupa kadang-kadang. Tapi mohon maaf, kalau olahraga saya masih tertib, entah sepeda, entah panahan, entah jogging, entah tinju, untuk kesehatan," ujar Presiden.

Selain olahraga, pola makan masyarakat juga menjadi perhatian Kepala Negara. Ia menyoroti kebiasaan masyarakat yang mengajari anak-anak untuk makan enak yang terkadang memiliki kandungan gizi yang rendah atau minim nutrisi, dibandingkan menyantap makanan sehat. Padahal, Indonesia dianugerahi sumber makanan-makanan yang sehat.

"Sayur, buah murah di manapun ada, ikan di manapun ada," paparnya.

Di penghujung sambutannya, Presiden mendorong masyarakat untuk berbagi informasi terkait gaya hidup sehat dan menjalankan gaya hidup sehat itu sendiri dengan cara menjaga pola makan, menjaga pola istirahat, dan rutin berolahrga.

"Saya rasa perlu kita ingatkan pada masyarakat bahwa lebih baik memiliki pola hidup yang sehat daripada kena penyakit," kata Kepala Negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×