kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ansoruna Business School memperkuat kapasitas SDM


Minggu, 15 April 2018 / 21:37 WIB
Ansoruna Business School memperkuat kapasitas SDM
ILUSTRASI. Ansoruna Bussines School


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ansoruna Business School, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) kembali meneguhkan komitmennya dalam penguatan kapasitas kader. Hal itu diwujudkan dengan menghadirkan berbagai kursus dan pelatihan bagi para warga Nahdliyin, khususnya kader GP Ansor, dan masyarakat pada umumnya.

Berkaca pada tahun sebelumnya, antusiasme warga Nahdliyin, untuk mengikuti berbagai kursus dan pelatihan yang diselenggarakan Ansoruna Business School cukup tinggi. Artinya, kader sadar akan tantangan di masa depan yang semakin kompetitif, sehingga membutuhkan penguatan kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, tahun ini, Ansoruna Business School kembali menyelenggarakan rangkaian kursus dan pelatihan di bidang pendidikan dan ekonomi. Misalnya, Sekolah Pasar Modal Syariah, Kursus Kuliner, Kreasi Batik Nusantara, Pelatihan Manajemen Koperasi Pesantren, Jurnalistik Pesantren, Pengelolaan Keuangan Pesantren, dan lain-lain.

Kick off penyelenggaraan kursus dan pelatihan untuk program tahun 2018 secara resmi dilakukan oleh Mohammad Amin, Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor, Bidang Pendidikan dan Tenaga Kerja, sekaligus Pendiri Ansoruna Business School, dengan menyelenggarakan dua kegiatan sekaligus bersama Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Gresik, yakni Pelatihan Manajemen Koperasi Pesantren dan Sekolah Pasar Modal Syariah di Kabupaten Gresik, akhir pekan lalu.

Dalam kegiatan yang juga didukung KONTAN, sebanyak 94 peserta dari kader GP Ansor, kalangan akademisi, wiraswasta, dan masyarakat umum mengikuti Sekolah Pasar Modal dengan narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Indo Premiere Sekuritas. Doddy Prasetya Ardhana, dari Unit Edukasi Pasar Modal Syariah BEI, mengajak para peserta agar tidak takut berinvestasi di pasar modal syariah. “Cukup hanya Rp 100.000, kalian sudah bisa memiliki perusahaan, kurang apa coba? Mudah, kan. Jadi, sudah siap berinvestasi," ajaknya.

Meski demikian, Doddy berpesan untuk cermat dan teliti dalam memilih produk investasi dengan memahami karakter investasi, yaitu keuntungan masuk akal, memiliki risiko rugi, objek dan skema investasi jelas, perusahaan jelas dan terdaftar, serta tidak ada syarat keanggotaan. “Harus memahami perbedaan produk-produk investasi keuangan,” katanya.

Alim Siddik, Wakil Ketua Bidang Keuangan Ansoruna Business School menyampaikan,  bahwa kegiatan Sekolah Pasar Modal merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan dasar bagi masyarakat, khususnya kader GP Ansor agar memahami tentang pasar modal syariah. "Tidak hanya itu, setelah mengikuti pelatihan ini, peserta akan  mendapatkan rekening saham sehingga dapat langsung praktik berinvestasi di pasar modal syariah,"  imbuhnya.

Adapun kegiatan Pelatihan Manajemen Koperasi Pesantren diikuti oleh 30 orang peserta yang merupakan perwakilan dari sembilan pondok pesantren di Kabupaten Gresik. Sedangkan narasumber dari Koperasi Sidogiri, Lapenkop Jawa Timur dan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gresik. Dalam sambutannya, Muarikh Abbas, Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Lembaga Diklat Perkoperasian Kemenkop mengungkapkan, kegiatan ini digelar seiring dengan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas SDM, khususnya dalam pengelolaan koperasi pesantren.

Muarikh juga mengapresiasi kerjasama Ansoruna Business School dengan Kemenkop dalam penyelenggaraan Pelatihan Manajemen Koperasi Pesantren. “Semoga ke depan, kami dapat terus bekerjasama dengan Ansoruna Business School di berbagai kegiatan lainnya,” harapnya.

Ibnul Mufid, Wakil Ketua Bidang Industri Kreatif Ansoruna Business School menambahkan, bahwa pelatihan ini tidak hanya membahas teori tetapi juga implementatif. “Di hari terakhir, peserta mendapat materi pengendalian internal yang nanti akan langsung praktik. Peserta akan mencoba menganalisa permasalahan dan diarahkan untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut,” bebernya.

Pada hari pertama, peserta mendapatkan materi tentang pengantar perkoperasian dan kebijakan perkoperasian bagi pesantren, serta manajemen organisasi. Di hari kedua, materi lebih fokus pada aktualisasi manajemen koperasi, seperti manajemen keuangan koperasi syariah, membangun networking, hingga implementasi akuntansi koperasi jasa keuangan. Untuk hari terakhir, peserta diajak langsung implementasi dengan materi pengendalian internal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×