kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggota DPR: Jatuh resesi, pemerintah harus jadi pelaku ekonomi


Rabu, 11 November 2020 / 23:52 WIB
Anggota DPR: Jatuh resesi, pemerintah harus jadi pelaku ekonomi
ILUSTRASI. Pembeli memilih telur ayam ras di salah satu stan di Pasar Tambah Rejo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/7/2020).


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ancaman resesi yang melanda Indonesia, Pemerintah diharap menjadi pengambil kebijakan yang utama dalam membangkitkan ekonomi.

“Dalam situasi perlambatan ekonomi atau resesi seperti sekarang, Pemerintah yang harus menjadi pelaku ekonomi,”  ujar Anggota DPR-RI Komisi XI, Hendrawan  Supratikno, dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Rabu (11/11).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen secara year on year (yoy).

Angka negatif ini menyusul pertumbuhan yang juga tak membaik di kuartal II, sebesar minus 5,32%. Atas dasar pertumbuhan dua kuartal berturut-turut yang negatif itu, Indonesia bisa dikatakan akan mengalami resesi.

Baca Juga: Luhut: Dari data yang ada, kita sudah bangkit dari resesi

Menurut Hendrawan, kondisi perlambatan ekonomi saat ini sebenarnya sudah dirasakan sejak beberapa tahun lalu. Indikasinya adalah target pertumbuhan ekonomi yang selalu tidak tercapai.

Terlebih ketika kemudian terjadi pandemi covid-19 dan diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala  Besar (PSBB), ia mengaku sudah bisa memastikan pertumbuhan ekonomi akan semakin terpukul.

“Jadi kami sudah tidak risau dengan istilah-istilah seperti resesi yang merujuk pada perlambatan ekonomi. Kami sudah menilai dan antisipasi sejak beberapa tahun lalu,” ucapnya.

Menurut Hendrawan, pihaknya sudah mendesak pemerintah untuk melakukan beberapa tindakan strategis. Pertama, agar Pemerintah membuat perencanaan pembangunan yang lebih realistis sejak 2-3 tahun silam.

Kedua, Pemerintah harus membuat kebijakan ekonomi uang yang bersifat anti cyclical/ countercyclical/antisiklik (menantang arah angin) dalam bentuk kebijakan fiskal yang lebih agresif di mana pemerintah harus turun tangan menjadi pelaku ekonomi.

“Itu yang lebih penting bagi pemerintah, dan kami sudah wanti-wanti kepada Kepala Bappenas, OJK, Gubernur BI untuk benar-benar menerapkan kebijakan anti siklik,” ujarnya.

Selanjutnya: Simak tips cara mengelola keuangan di tengah resesi ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×