kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AIIB berminat membiayai 3 proyek raksasa Indonesia


Minggu, 08 Januari 2017 / 19:52 WIB
AIIB berminat membiayai 3 proyek raksasa Indonesia


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) menyatakan minat mereka untuk ikut membiayai pembangunan infrastruktur Tanah Air. Luky Eko Wuryanto, Wakil Presiden AIIB mengatakan, setidaknya, ada tiga proyek infrastruktur besar yang mereka minati.

Ketiganya adalah pembangunan Tol Trans Sumatera, PLTU Jawa 7, dan proyek pembiayaan operasi dan keselamatan bendungan.

"Trans Sumatera mungkin 2018," kata Luky secara singkat tanpa merinci rencana pinjaman yang akan digelontorkan AIIB untuk Indonesia, pekan lalu. Tol yang terdiri dari 8 ruas ini setidaknya membutuhkan dana Rp 81 triliun untuk pembangunan.

Wahyu Utomo, Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Wilayah mengatakan, masih menunggu komunikasi dengan AIIB terkait ketertarikan mereka untuk ikut serta pendanaan dalam proyek tersebut. Selain itu, pemerintah saat ini juga menunggu kesiapan dari AIIB.

"Mereka belum terlalu siap, orangnya belum banyak yang bisa menganalisis dan evaluasi proyek, jadi masih menunggu," katanya.

AIIB merupakan lembaga pembiayaan simpan pinjam bentukan China. Bank ini dibentuk sebagai sumber bagi negara anggota yang membutuhkan dana untuk membangun.

Indonesia merupakan salah satu anggota bank tersebut. Pada 2015, Indonesia ikut setor modal bagi AIIB sebesar US$ 672,1. Dengan upaya tersebut, pemerintah berharap bisa mendapat pembiayaan yang lebih besar untuk mendanai pembangunan infrastruktur yang mereka sedang genjot.

Maklum saja, walau saat ini pemerintah mempunyai keinginan untuk menggenjot pembangunan infrastruktur, mereka melalui APBN hanya bisa alokasikan anggaran sebesar Rp 300 triliun per tahun, atau Rp 1.500 triliun selama lima tahun.


Padahal, total kebutuhan anggaran untuk pembangunan infrastruktur selama lima tahun mencapai hampir Rp 5000 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×