kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada truk di jalur komodo, KLHK klaim, pembangunan di Loh Buaya perhatikan konservasi


Rabu, 28 Oktober 2020 / 16:12 WIB
Ada truk di jalur komodo, KLHK klaim, pembangunan di Loh Buaya perhatikan konservasi
ILUSTRASI. KLHK memastikan pembangunan Loh Buaya, Nusa Tenggara Timur mematuhi kaidah konservasi.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan pembangunan Loh Buaya, Nusa Tenggara Timur mematuhi kaidah konservasi.

Asal tahu saja, Loh Buaya merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo. Pembangunan dilakukan untuk penataan kembali sarana dan prasarana termasuk dermaga dan tempat melihat komodo.

"Penataan sarana dan prasarana di Loh Buaya tetap mematuhi kaidah konservasi," ujar Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Wiratno saat press briefing, Rabu (28/10).

Baca Juga: Indonesia says 'Jurassic Park' project no threat to Komodo dragon

Sebelumnya sempat beredar foto komodo mengadang truk yang melakukan pekerjaan di Loh Buaya. Wiratno bilang, breafing pekerja dilakukan setiap bagi.

Jalur yang dilalui truk tersebut, kata Wiratno, memang merupakan jalur komodo. Namun, proses breafing dilakukan memastikan tak ada komodo yang terluka akibat pembangunan.

"Ada 10 ranger yang memastikan bahwa sebelum bekerja ada pemeriksaan di kolong bangunan atau reruntuhan, kolong truk ada komodonya atau tidak," terang Wiratno.

Sementara, komodo yang ada di wilayah tersebut tidak menghindar bila dekat dengan manusia. Dari total 66 ekor komodo yang ada di lokasi pembangunan, 15 ekor komodo aktif berinteraksi.

Loh Buaya merupakan salah satu titik wisatawan melihat komodo. Selain Loh Buaya, lokasi lain untuk melihat komodo adalah di Loh Liang.

Selanjutnya: KLHK pastikan pembangunan infrastruktur di Loh Buaya tak berkaitan sektor privat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×